Kendari (ANTARA) - Museum dan Taman Budaya di Kota Kendari Sulawesi Tenggara mengadakan sosialisasi koleksi budaya peninggalan sejarah kepada para guru sejarah, mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) dan pelajar di kota itu.

Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Museum dan Taman Budaya Kendari, Dhody Sahrul Sah mengatakan, sosialisasi itu untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang museum dan berbagai jenis koleksi yang ada  kepada masyarakat khususnya kepada mahasiswa dan pelajar.

"Dalam sosialisasi ini, ada beberapa orang narasumber ahli dalam ilmu sejarah, sehingga bisa menjelaskan kepada para pengunjung khususnya para mahasiswa dan pelajar," kata Dodhy Sahrul Sah, di Kendari, Rabu.
  Mahasiswa dan pelajar di Kota Kendari, saat melihat berbagai benda budaya yang menjadi koleksi di Museum dan Taman Budaya Sulawesi Tenggara. (ANTARA/Feby Purnasari)

Dodhy juga mengatakan, sosialisasi itu diikuti oleh anggota Asosiasi Guru Sejarah Indonesia, 6 Sekolah Menengah Atas yang ada di Kota Kendari dengan perwakilan 5 orang pelajar masing-masing, dan juga perwakilan dari Perguruan Tinggi UHO dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB).

"Dari Asosiasi Guru Sejarah Indonesia kurang lebih 10 sampai 15 orang, pelajar 5 orang masing-masing dari 6 sekolah se-Kota Kendari, dan mahasiswa FIB dari UHO yang jumlahnya kurang lebih 30 orang," katanya.

Selain itu, Dodhy berharap dari adanya kegiatan tersebut mahasiswa dan pelajar di kota itu mampu menyebarluaskan informasi tentang museum beserta koleksi-koleksinya ke masyarakat yang lebih luas.

Kegiatan sosialisasi benda-benda budaya itu diselenggarakan di gedung Pusat Kesenian Taman Budaya Kendari dan berlangsung selama tiga hari, dimulai sejak tanggal 29 Oktober dan berakhir tanggal 31 Oktober 2019.
 

Pewarta : Feby Purnasari/Bobi Nardi
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024