Baubau (ANTARA) - Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas 1 Baubau, Sulawesi Tenggara, menyatakan bahwa banyaknya kunjungan kapal masuk dan keluar Pelabuhan Murhum daerah itu memberikan dampak dalam meningkatkan perekonomian masyarakat daerah setempat.

"Jadi kan masyarakat yang datang dan pergi melalui pelabuhan itu pasti melakukan aktifitas ekonominya di sini (Baubau). Dengan adanya kegiatan di pelabuhan, maka keuntungan secara ekonomi langsung dapat dirasakan, kan pelabuhan itu juga sebagai penyangga perekonomian," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor UPP Kelas 1 Baubau, Moh Qowi, di Baubau, Selasa.

Ia mengatakan, pelabuhan  memiliki tiga fungsi strategis  memberikan manfaat yang sangat besar. Pertama, menurut dia, sebagai link, pelabuhan merupakan salah satu mata rantai proses transportasi dari tempat asal barang atau orang ke tempat tujuan.

Kemudian, pelabuhan sebagai titik temu, yakni sebagai tempat pertemuan dua moda transportasi, misalnya transportasi laut dan transportasi darat atau udara dimana di Baubau juga ada Bandara Betoambari. 

Ketiga, menurutnya pula, pelabuhan sebagai gateway atau pintu gerbang daerah Sulawesi Tenggara, yang mana seluruh penumpang dan muatan barang yang datang dari wilayah Indonesia barat dan timur sebagian besar melalui pelabuhan Murhum dengan rata-rata kunjungan kapal sebanyak 400 - 500 unit kapal per bulan.

"Secara otomatis dengan adanya aktifitas di pelabuhan tentu keuntungan secara ekonominya dapat langsung dirasakan, yakni terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar," katanya.

Karena, lanjut Qowi, dalam segala bidang kegiatan di pelabuhan Murhum Baubau tersebut tenaga kerja manusia sangat dibutuhkan, seperti yang ada saat ini terdapat 435 orang tenaga kerja bongkar muat (TKBM), 76 orang honorer baik cleaning service, sekurity dan driver, serta masyarakat lain baik yang berdagang asongan terdata 121 Orang, tukang ojek, karyawan perusahaan pelayaran, karyawan perusahaan bongkar muat, anak buah kapal, dll.

"Untuk buruh-buruh alhamdullilah sekarang kelihatan juga sudah sejahtera. Aktifitasnya sudah cukup meningkat dari tahun ke tahun seiring juga kunjungan kapal  terjadi peningkatan," katanya.

Pendapatan buruh di pelabuhan itu, menurutnya lagi, rata-rata bisa memperoleh penghasilan sesuai Upah Minimum Regional (UMR) Sulawesi Tenggara khusunya Kota Baubau. 

Lebih lanjut, kata dia, sebanyak 435 orang TKBM pelabuhan Murhum dalam beraktifitas terbagi pada tiga titik, yakni ada dibagian sisi barat pelabuhan, sisi tengah, dan ada dibagian sisi timur untuk kapal barang dan kontainer.

Disamping itu, adanya peningkatan kunjungan kapal, menurut Qowi, kegiatan ojek dan transportasi angkutan umum roda empat yang ada diluar pelabuhan memiliki potensi dalam meningkatkan pendapatan. Sebab dengan banyaknya kunjungan armada kapal, maka penumpang moda transportasi laut itu juga akan meningkat.

"Iya, ini juga potensi bagi transportasi ojek akan terbantu dalam mencari nafkah. Kan kita ketahui kedatangan armada-armada seperti kapal yang tiba dari Kendari dan kapal dari Makassar, Jakarta, Surabaya serta kapal dari timur seperti Namlea, Jayapura, Sorong, dan Ambon itu kadang memuat penumpang transit yang kemudian menggunakan jasa transportasi seperti ojek untuk berbelanja," katanya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024