Baubau (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara, menyambut baik pelantikan Menteri Agama Fachrul Razi yang merupakan purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Kami selaku aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Kementerian Agama menyambut baik kedatangan pak jenderal. Semoga dengan dilantiknya beliau semakin memperkuat dan mempercepat capaian yang sudah diperjuangkan oleh menteri sebelumnya," ujar Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Dr Abdul Kadir, di Baubau, Kamis, ketika dimintai tanggapannya soal menteri agama dari TNI yang baru saja dilantik.

Pelantikan Fachrul Razi yang merupakan purnawirawan TNI, menurutnya, merupakan menteri agama ketiga dari kalangan TNI.



"Dalam sejarah kementerian agama, menteri agama ini sudah yang ketiga dari TNI. Pernah ada Alamsyah Ratu Prawira Negara yang zaman itu mencetuskan tentang kerukunan umat beragama, dan Tarmizi Tahir," katanya.

Ia mengatakan, baik TNI maupun sipil, pihaknya menyambut baik dan siap menjalankan program-program.

"Bagi kami di Kemenag baik dari TNI maupun sipil tidak ada masalah jadi menteri kami. Yang jelas kami sudah punya komitmen yang kuat bahwa kita harus kerja keras, bersih dan melayani untuk membangun citra Kementerian Agama di masa-masa yang akan datang," ujarnya.

Kehadiran Kakanwil Kemenag Sultra di Baubau dalam rangka mengikuti kegiatan Workshop pencegahan konflik melalui deradikalisasi dan counter radikalisasi tingkat provinsi di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

Pada kegiatan tersebut, Kakanwil Abdul Kadir mengatakan langkah dan upaya menangkal radikalisasi agama dengan menghadirkan para tokoh agar supaya mereka bisa menjalankan tentang tugas-tugas dakwah. Apalagi kemungkinan munculnya paham radikalisasi tersebut adanya pengaruh dan pemahaman agama yang tidak terlalu dalam atau kehidupan sosial ekonominya juga tidak beruntung.
  Suasana kegiatan Workshop pencegahan konflik melalui deradikalisasi dan counter radikalisasi tingkat provinsi di Kota Baubau, yang diselenggarakan Kanwil Kemenag Sulawesi Tenggara, di Baubau, Kamis. (Foto/Azis Senong)
"Tadi saya menyampaikan bahwa menjadi pemicu lahir suburnya aliran inikan maksudnya kan ketidakadlilan, baik ada ketidakadilan ekonomi, politik dan hukum. Terus yang lain-lainnya itu adalah masalah kemiskinan dan keterbelakangan," ujarnya.

Sebagai orang yang paham sedikit agama, menurutnya pula, paham radikalisasi merupakan sebuah kenyataan yang harus menjadi tugas dan pekerjaan bersama untuk meluruskan dan memberikan pemahaman  beragama itu.

"Perlu kita pahami agama itu dengan baik, jadi memahaminya sikap beragama dan sikap kita terhadap umat beragama itu yang harus kita bangun," ujarnya.

 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024