Kendari (ANTARA) - Ketau Dewan Pimpinanan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Sulawesi Tenggara Wa Ode Nurhayati mengaskan bahwa partainya akan memprioritaskan kadernya untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah 2020.
"Yang ingin mengunakan Hanura di Pilkada 2020 haruslah bawa koalisi kemudian minta kader Hanura untuk menemani. Maka, dengan senag hati kami siap menemani, sampi akhir," kata Wa Ode Nurhayati di Kendari, Rabu.
Jika ingin maju melalui pintu Hanura, kata Nurhayati, tanpa alasan harus mengajak kader Hanura.
"Akan tetapi kalau bukan kader, terus ujuk-ujuk mau wakili Hanura tanpa mengajak kader Hanura sendiri, ya,enggak bisa," jelas Nurhayati.
Nurhayati menyebutkan kader Hanura di Sultra maupun di tujuh daerah yang akan melaksanakan pilkada sudah siap.
"Tidak ada cerita untuk tidak siap menyongsong Pilkada 2020, terutama pilkada di Muna," katanya.
Ia mengatakan bahwa sudah ada komunikasi politik dengan beberapa bakal calon, seperi di Wakatobi, misalnya, sudah berkomunikasi dengan petahana Arhawi.
Petahana meminta Hanura menemani. Begitu pula, Konsel juga Surunuddin dan di luar petahana sudah membagun komunikasi.
"Akan tetapi, kami belum tahu karena masih menunggu arahan DPP. Prinsipnya semua ada di DPP," kata Nurhayati.
Senada dengan DPD, Wakil Ketua Umum DPP Hanura Benny Pasaribu mengatakan bahwa pada pilkada mendatang yang terbaik adalah mengutamakan kader.
Akan tetapi, kader yang dimaksud harus dilihat apakah mampu melayani masyarakat. Dalam hal ini, pihaknya harus objektif.
"Apalagi, kalau kader Hanura dengan kader partai lain ada kekurangan sedikit di bawah kader Hanura, atau sama kualitasnya dengan yang lain, ya, kami utamakan kader. Saya yakin banyak kader Hanura yang siap untuk menjadi kandidat, baik menjadi orang pertama maupun kedua," kata Benny Pasaribu.
"Yang ingin mengunakan Hanura di Pilkada 2020 haruslah bawa koalisi kemudian minta kader Hanura untuk menemani. Maka, dengan senag hati kami siap menemani, sampi akhir," kata Wa Ode Nurhayati di Kendari, Rabu.
Jika ingin maju melalui pintu Hanura, kata Nurhayati, tanpa alasan harus mengajak kader Hanura.
"Akan tetapi kalau bukan kader, terus ujuk-ujuk mau wakili Hanura tanpa mengajak kader Hanura sendiri, ya,enggak bisa," jelas Nurhayati.
Nurhayati menyebutkan kader Hanura di Sultra maupun di tujuh daerah yang akan melaksanakan pilkada sudah siap.
"Tidak ada cerita untuk tidak siap menyongsong Pilkada 2020, terutama pilkada di Muna," katanya.
Ia mengatakan bahwa sudah ada komunikasi politik dengan beberapa bakal calon, seperi di Wakatobi, misalnya, sudah berkomunikasi dengan petahana Arhawi.
Petahana meminta Hanura menemani. Begitu pula, Konsel juga Surunuddin dan di luar petahana sudah membagun komunikasi.
"Akan tetapi, kami belum tahu karena masih menunggu arahan DPP. Prinsipnya semua ada di DPP," kata Nurhayati.
Senada dengan DPD, Wakil Ketua Umum DPP Hanura Benny Pasaribu mengatakan bahwa pada pilkada mendatang yang terbaik adalah mengutamakan kader.
Akan tetapi, kader yang dimaksud harus dilihat apakah mampu melayani masyarakat. Dalam hal ini, pihaknya harus objektif.
"Apalagi, kalau kader Hanura dengan kader partai lain ada kekurangan sedikit di bawah kader Hanura, atau sama kualitasnya dengan yang lain, ya, kami utamakan kader. Saya yakin banyak kader Hanura yang siap untuk menjadi kandidat, baik menjadi orang pertama maupun kedua," kata Benny Pasaribu.