Baubau (ANTARA) - Arus bongkar muat barang di kontainer pelabuhan Murhum Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, pada triwulan ketiga (Juli-September 2019) meningkat tipis dari triwulan ketiga 2018.

Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas 1 Baubau, Senin, mencatat, khusus aktifitas bongkar pada Juli 2019 sebesar 15.254 ton atau 1179 peti kemas terisi. Sedangkan kegiatan muat pada bulan yang sama itu mencapai 7.432 ton atau 439 kontainer terisi.

Bila dibandingkan dengan Juli 2018, aktifitas bongkar hanya mencapai 13.707 ton atau sebanyak 935 peti kemas terisi. Sedangkan aktifitas arus muat mencapai 5.201 ton atau terisi 211 kontainer.

"Disini kelihatan ada peningkatan kurang lebih sekitar 10 persen," kata Kepala Seksi Lalulintas Angkutan Laut dan Pelayanan Jasa Kantor UPP Kelas 1 Baubau, Suparno, di Baubau.

Kemudian, untuk arus bongkar pada Agustus 2019, peti kemas terisi sebanyak 1171 unit atau mencapai 15.278 ton. Sedangkan, aktifitas muat pada bulan yang sama sebesar 6.277 ton dengan peti kemas terisi 240 unit dan kontainer kosong 667 unit dengan jumlah kunjungan kapal sebanyak 8 call kapal.

Sedangkan pada aktifitas bongkar  pada Agustus 2018 mencapai 15.571 ton atau terisi sebanyak 1336 peti kemas. Dan untuk kegiatan muat sebanyak 7.167 ton atau terisi 496 peti kemas dengan 671 kontainer kosong.

Selanjutnya, arus bongkar barang pada September 2019 mencapai 19.835 ton atau peti kemas terisi sebanyak 1.421 unit. Dan aktifitas muat barang mencapai 9.329 ton atau peti kemas terisi sebanyak 442 unit dengan jumlah kunjungan kapal 6 unit.

Sedangkan kegiatan bongkar di bulan September tahun sebelumnya seberat 17.406 ton atau 1.051 peti kemas isi. Dan aktifitas muat sebanyak 381 kontainer terisi mencapai 8.341 ton dengan jumlah kunjungan kapal 5 unit.

Menurut Suparno, meningkatnya aktifitas bongkar muat kontainer di pelabuhan menunjukan adanya pula peningkatan ekonomi suatu daerah.

"Salah satu perkembangan perputaran perekonomian itu  meningkat juga bisa dilihat dari aktifitas keluar masuk barang dan orang di pelabuhan," katanya.

Bahkan, menurutnya pula, kegiatan bongkar muat barang pada peti kemas di pelabuhan itu ke depan akan semakin baik seiring meningkatnya permintaan kebutuhan barang daerah tersebut.

"Prospek untuk aktifitas kontainer akan semakin bagus. Hanya terkadang ada keterbatasan soal lapangan penumpukan, sehingga menyebabkan penyimpanan kontainer tidak bisa terlalu lama dengan begitu banyak," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan perusahaan peti kemas membuat lokasi penumpukan kontainer di luar pelabuhan dalam mengantisipasi kondisi pelabuhan apabila terjadi perkembangan, sehingga tidak terjadi kepadatan.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024