Kendari (ANTARA) - Dinas Pemeberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3A PPKB) Provinsi Sulawesi Tenggara, mengajak semua eleman masyarakat di wilayah ini untuk meningkatkan kepedulian terhadap pemenuhan hak anak dan perlindungan anak, saat peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Provinsi Sultra 2019 di pelataran eks MTQ Kendari, Ahad (13/10).

Kepala Dinas (Kadis) P3A PPKB Sultra, Andi Tenri Rawe Silondae, mengatakan dengan mendorong keluarga menjadi pertama dan utama dalam perlindungan bagi anak, hal itu dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria berakhlak mulia dan cinta tanah air.

"Peringatan hari anak dimaknai sebagai kepedulian terhadap perlindungan anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal, sehingga menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah air," kata Andi Tenri Rawe Silondae, di Kendari, Minggu.

Melalui peringatan HAN, lanjut Andi Tenri, diharapkan pemerintah dengan seluruh lapisan masyarakat dapat bersama-sama berpartisipasi secara aktif untuk meningkatkan kepedulian dalam menghormati, menghargai, dan menjamin hak-hak anak tanpa diskriminasi. Kepala Dinas P3A PPKB Sultra, Andi Tenri Rawe Silondae (keempat kanan), bersama anak TK pemenang lomba mewarnai, saat peringatan Hari Anak Nasional tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara, di Platara eks MTQ Kendari, Minggu. (ANTARA/Harianto)

Selain itu, Andi Tenri juga mengatakan, bahwa anak adalah harapan bangsa yang harus selalu dikembangkan potensinya yang sesuai dengan kondisi dari anak itu sendiri.

"Anak adalah aset bangsa harapan kita, anak akan berkembang sesuai dengan potensi diri yang ada pada mereka. Bagaiman kita mengembangkan semangat mereka, kreasi mereka, talenta mereka. Dan bagaimana kita membuat anak ini merasa selalu ceria, bergembira agar memiliki masa depan yang lebih baik dari hari ini," katanya.

"Harapan kami, anak-anak Sulawesi Tenggara menjadi anak-anak pelopor dalam pembangunan dan pelapor. Artinya mereka menjadi agen dalam forum anak, jika melihat suatu hal yang tidak sesuai dengan hak-hak anak, maka merekalah yang menjadi agen pelapor," tambahnya

Peringatan HAN di Sultra siwarnai dengan berbagai kegiatan di antaranya lomba mewarnai bagi anak TK dan PAUD, "story Telling" oleh Forum anak Sultra, pagelaran musik bambu oleh siswa-siswi SD Bajo Indah dan pembacaan puisi oleh seorang siswi berkebutuhan khusus dari SLB BF Madara yang menyentuh hati.

Selain itu, terlihat Duta Forum Anak Sulawesi Tenggara (FASTRA) menyanyikan lagu "Three Ends" atau tiga akhiri, yang bermakna, akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia dan akhiri ketidakadilan akses ekonomi bagi perempuan.

Peringatan HAN tingkat provinsi Sulawesi Tenggara itu diikuti sebanyak 300 anak terdiri tingkatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK, SD, SLTP dan SLTA se-Kota Kendari dan dihadiri wakil Gubernur Sultra, Ketua DPRD Sultra, Forkopimda, dan OPD se-Kota Kendari.  

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024