Kendari (ANTARA) - Drama pembebasan sandera yang dilakukan oleh Prajurit Yonif 725 Worogi meriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-74 TNI di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu.

Drama pembebasan sandera yang dilakukan oleh prajurit Yonif 725 Woroagi itu bersamaan dengan defile alutsista TNI seperti dua panser Anoa milik Kavaleri Kodam XIV/Hsn, yang dilaksanakan di plataran eks-MTQ Kendari.

Terlihat para prajurit Yonif 725 Woroagi yang berjumlah 10 orang keluar dari Panser Anoa dengan memegang senjata yang diarahkan ke depan lalu kemudian menuju ke tempat para tamu undangan untuk menyelamatkan sandera.

Pandangan dari para tamu undangan pun terfokus kepada aksi para prajurit tersebut. Setelah keluar dari tempat para tamu undangan terlihat para prajurit telah berhasil menyelamatkan sandera, lalu membawa sandera tersebut naik ke Panser Anoa.

Sementara disisi lain, anggota TNI yang berpakaian preman dengan memegang balok berusaha menggagalkan penyelamatan tersebut. Namun, para prajurit tetap berhasil menyelamatkan sandera.

Setelah sandera yang berhasil diselamatkan dinaikkan ke Panser Anoa, ke 10 prajurit pun ikut naik, dan Panser Anoa tersebut jalan. Drama penyelamatan sandera oleh prajurit Yonif 725 Woroagi. Ke-10 prajurit hendak membawa sandera yang berhasil diselamatkan ke Panser Anoa. (ANTARA/Harianto)

Sebelum menampilkan drama penyelamatan sandera, terlebih dahulu ditampilkan demonstrasi bela diri militer Yongmoodo oleh prajurit 725 Woroagi dan Tarung Derajat serta tarian nusantara.

Untuk diketahui Inspektur Upacara (Irup) pada HUT Ke-74 TNI yakni, Komandan Pangakalan Udara Haluoleo Kolonel Penerbang Nana Resmana, dan Komandan Upacara, yakni Kadis Ops Lanud TNI AU Mayor Samsul Rijal.

Gubernur Sultra, Ali Mazi berharap agar TNI bisa bekerja semakin profesional, dan selalu menjadi kebanggaan dari masyarakat, khusus di Sulawesi Tenggara.

"Dengan HUT Ke-74 TNI ini mudah-mudahan TNI semakin profesional, menjadi kebanggaan masyarakat seluruh Indonesia khususnya masyarakat Sulawesi Tenggara," kata Ali Mazi.  

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024