Wanggudu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), mulai membangun841 unit  hunian sementara (huntara) terhadap korvban banjir yang telah melanda daerah itu beberapa waktu lalu.

Peletakan batu pertama pembangunan hunian sementara tersebut dilakukan oleh Bupati Konawe Utara, Ruksamin, beserta Direktur Perbaikan Darurat Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB RI, Medi Herlianto, dan juga Project Manager PT Tata Logam Lestari, Krisna Dewanti di Desa Puusuli Kecamatan Andowia, Rabu.

Peletakan baru pertama tersebut turut saksikan langsung masyarakat Desa Puusuli dan jajaran SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Konawe Utara.

Project Manager PT Tata Logam Lestari, Krisna Dewanti, mengatakan, pembangunan hunian sementara itu akan dilakukan pada semua titik lokasi terdampak banjir, terutama banjur di wilayah yang merendam rumah warga hingga rusak parah bahkan rumah-rumah yang terbawa arus.

"Dan peletakan batu pertama ini dimulai di Desa Puusuli yang selanjutnya akan bergerak ke lokasi-lokasi terdampak hingga sampai ke Kecamatan Wiwirano. Jumlah Huntara yang akan dibangun total 841 unit hunian sementara," katanya.

Menurut Krisna Dewanti, proses hingga pembangunan hunian tersebut tidak mudah dan tahapan panjang. 

"Tetapi kita perlu berterima kasih kepada Bupati Konawe Utara dan juga BNPB RI karena usaha dan kerja kerasnya kita bisa sampai ke tahap ini. Semua ini tidak sebentar, prosesnya panjang. Mulai dari penyiapan lahan, barang dan bahan mesti di kirim, dan administrasi yang di urus sangat banyak, tetapi saya berharap agar masyarakat Konawe Utara yang terdampak banjir agar lebih bersabar supaya kita bisa tinggal di tempat yang lebih baik," tuturnya. Bupati Konawe Utara, Ruksamin, beserta Direktur Perbaikan Darurat Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB RI, Medi Herlianto, dan juga Project Manager PT Tata Logam Lestari, Krisna Dewanti dan jajaran SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Konawe Utara.usai melakukan peletakan baru pertama pembangunan hunian sementara untuk korban banjir di Desa Puusuli, Rabu. (Foto Humas Konut)

Sementara itu, Bupati Konawe Utara, Ruksamin, mengapresiasi dan berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada BNPB RI yang selalu berkonsultasi dengan pemerintah daerah sejak musibah banjir melanda hingga saat ini.

"Luar biasa kita di Konawe Utara, ada banyak saudara-saudara kita di daerah lain yang mengalami nasib yang yang sama dengan kita tertimpa musibah. Tetapi, di Konawe Utara yang mendapatkam Hunian Semantara atau Huntara ini," katanya. 

Ia berharap agar masyarakat terus berkumunikasi secara langsung kepada pemerintah setempat, jangan sampai ada pihak-pihak yang mengganggu sistem dan proses pembangunan huntara dan penyaluran bantuan itu.

"Apalagi tidak lama lagi akan menghadapi tahun politik. Karena Pemerintah Konawe Utara saat ini sedang fokus membenahi daerah pasca banjir ini. Ini baru Hunian Sementara,  pemerintah saat ini sedang menggodok Hunian Tetap (Huntap) dan juga Bantuan Hidup yang sementara kita rancang, Huntara saja prosesnya segini apalagi kedepan akan lebih sulit prosesnya," katanya.

Ruksamin meminta dukungan masyarakat serta doa karena pemerintah tidak pernah tinggal diam dan terus bekerja mengurus semua masyarakat Konawe Utara baik pendidikan, kesehatan dan ekonomi Kabupaten Konawe Utara secara keseluruhan pascabencana banjir melanda daerah itu. 
 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024