Kendari (ANTARA) - Meriam kuno bekas persenjataan Kesultanan Buton masih terpasang di Tembok Benteng Keraton Wolio di Kelurahan Melai, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Jumat (5/8/2016). Benteng Keraton Buton seluas 23,375 hektare itu merupakan salah satu objek wisata bersejarah di Baubau yang banyak didatangi wisatawan karena memiliki bentuk arsitek unik yang berbentuk lingkaran serta diakui dunia. (ANTARA FOTO/Jojon) Pemerintah Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara menggenjot pembangunan sektor wisata yang anggarannya bersumber dari dana desa.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sultra Tasman Taewa di Kendari, Rabu, mengatakan dana desa dapat membiayai semua sektor berdasarkan aspirasi warga desa setempat.

"Awalnya program dana desa direalisasikan pemerintah memprioritaskan pembangunan atau pembenahan infrastruktur desa, seperti kantor desa, aula rapat desa dan sekretariat tim penggerak PKK," katanya.

Setelah pembangunan infrastruktur desa memadai, anggaran berikutnya dikosentrasikan pada pembangunan sarana publik dan jalan-jalan desa.

"Saat ini pemerintah desa bersama masyarakat merealisasikan pembangunan jalan usaha untuk menunjang produktivitas para petani," kata Tasman.

Anggota DPRD Sultra Rasyid Sawal mengapresiasi program pembangunan sektor wisata yang memanfaatkan dana desa.

"Buton Tengah potensi wisata maritim andalan sehingga beralasan kalau warga desa mengusulkan penganggaran peningkatan sarana obyek wisata setempat," kata Rasyid, politisi PPP daerah pemilihan Buton Tengah.

Mengingat masyarakat Buton Tengah mayoritas sebagai nelayan maka penting program pengadaan sarana prasarana alat tangkap yang disalurtkan melalui kelompok nelayan maupun koperasi nelayan setempat.
 

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024