Kendari (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara menyebutkan bahwa areal persawahan yang kini sebagian mengalami kekeringan merupakan kawasan persawahan yang tadah hujan atau non irigasi yang musim tanamnya sekali dalam setahun.

Plt. Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Ari Sismanto di Kendari, Rabu mengatakan hingga kini pihaknya belum mengetahui persis luas areal tanaman padi petani yang alami kekeringan, namun informasi dari berbagai media luasan sudah mencapai puluhan hektare.

"Sampai saat ini belum ada data pasti terkait areal persawahan milik petani yang alami kekeringan, akan tetapi informasi yang berkembang tanaman padi yang alami kekeringan umumnya berada di Kabaupaten Konawe Selatan (Konsel)," ujarnya.

Mantan Kadis Pertanian dan Perkebunan Konsel itu mengatakan, hingga kini pihaknya masih menunggu data laporan dari petugas penyuluh pertanian di masing-sentra pertanian di beberapa kabupaten di Sultra seperti di Konawe- Konsel, Koltim dan Bombana.

Ia mengatakan, empat wilayah kabupaten di Sultra itu merupakan sentra pertanian, namun dari luas areal persawahan seluruhnya yang mencapai 240 ribu hektare itu 60 persen berada di Kabupaten Konawe.

"Mengantisipasi terhadap areal sawah yang alami kekeringan, telah menginstruksikan kepada seluruh petugas pertanian di kabupaten kota untuk menyediakan pompanisasi, sumur bor dan embun yang sudah dibangun di sejumlah titik-titik di masing daerah setempat," ujarnya.

Ari Sismanto mengatakan, di musim tanam pada September 2019 hingga April 2020 pemerintah provinsi mencanamkan akan menaikan luasan areal persawahan hingga naik tiga persen dari sebelumnya.

"Kalau sebelumnya luas areal persawahan di Sultra (irigasi maupun non irigasi) mencapai antara 170 ribu hingga Rp180 hektare, di tahun 2020 akan ditingkatkan hingga mencapai luas 200 ribu hektare," tuturnya. Salah satu kawasan padi tadah hujan di Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konsel yang alami kekeringan. (foto ANTARA/ Azis Senong)
Sebelumnya, Gabungan kelompk tani (Gapoktam) di Kabupaten Konawe Selatan melaporkan bahwa dampak musim kemarau yang sudah berlanagsung hampir dua bulan terakhir sedikitnya ada 50 hektare tanaman padi di wilayah kecamatan Ranomeeto, Konsel alami kekeringan.

Ketua Gapoktam setempat, Suwantoko mengatakan dari luasan padi sawah yang diperkirakan gagal panen merupakan padi yang sudah usia tanam rata-rata kurang lebih satu bulan yang kini terancam puso karena kurangnya suplai air dan jenis padi yang ditanam ada dua macam varietas yakni Cisantana dan Amerika.

 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024