Banjarbaru (ANTARA) - Jadwal penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, terus terganggu akibat kabut asap tebal yang terjadi dalam beberapa hari terakhir dan bahkan pada Sabtu (14/9), jarak pandang sempat hanya 50 meter.

"Hari ini agak banyak yang kena penundaan keberangkatan karena tadi sempat 50 meter jarak pandangnya," terang General Manager Bandara Syamsudin Noor Indah Preastuty di Banjarmasin, Sabtu.

Berdasarkan data yang diterima pihak bandara terkait kabut asap, jarak pandang terendah tersebut terjadi pukul 07.44 WITA.

Kemudian pada 08.30 WITA menjadi 100 meter. Sedangkan waktu sebelumnya pada pukul 07.10 WITA 300 meter dan pukul 07.30 WITA 200 meter.

Diketahui jika jarak pandang minimal pilot untuk takeoff (lepas landas) 500-600 meter. Sedangkan untuk pendaratan (landing), yakni di atas 800 meter.

"Jadi tak hanya yang takeoff dari Syamsudin Noor yang terganggu, sejumlah penerbangan tujuan Kalsel juga ada yang tertunda dan bahkan harus kembali ke bandara asal," beber Indah. General Manager Bandara Syamsudin Noor Indah Preastuty. (antara/foto/firman)

Atas gangguan jadwal penerbangan akibat kabut asap dari pembakaran lahan tersebut, wanita berkaca mata ini menyampaikan permohonan maaf dan berharap pengertian para penumpang.

"Kami pasti berusaha sebaik mungkin untuk terlaksananya operasional bandara dalam menjaga keselamatan dan keamanan serta kenyamanan pengguna jasa bandara. Untuk hal-hal terkait penundaan apabila diperlukan bantuan dapat menghubungi petugas bandara," jelasnya.

Kabut asap terparah memang terjadi Sabtu hari ini. Salah satu penyebabnya lantaran lahan di Jalan Tegal Arum yang lokasinya tak jauh dari Bandara Syamsudin Noor terbakar hebat pada Jumat kemarin.

Bahkan hingga berita ini ditulis, titik api masih nampak muncul di bekas-bekas lahan yang terbakar dengan area yang cukup luas. Petugas gabungan pun terus berupaya melakukan pembasahan agar api tak kembali berkobar di lahan gambut itu.  


 

Pewarta : Firman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024