Kendari (ANTARA) - Pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sulawesi Tenggara menyiapkan enam racer terbaik menyambut ajang prakualifikasi PON yang dijadwalkan berlangsung 11-12 September 2019 di Bogor, Jawa Barat.
Kabid Olahraga IMI Sultra Erwin di Kendari, Senin, mengatakan kesiapan atlet memperebutkan tiket PON XX/2020 sudah mencapai 80 persen.
"Atlet dan pelatih tidak sabaran lagi ingin mengenal sirkuit Bogor sehingga pembalap siap mental menjajal lawan-lawannya. Hari ini siap bertolak menuju Bogor," kata Erwin.
Keenam pebalap andalan Sultra yang akan berlaga pada kelas seeded adalah Andi Tuahatu, Tedy Tuahatu, Yudi Prayogo. Sedangkan pembalap pemula, yakni Arbiansyah Tombili, Muhammad Risky dan Laode Muhammad Sevian.
Ia mengakui tantangan para pebalap mewujudkan ambisi merebut tiket PON XX cukup berat karena persaingan sangat ketat.
"Persaingan memperebutkan tiket PON pada cabang olahraga balap motor berbeda dengan cabang olahraga lain. Cabang olahraga berisiko bagi jiwa pebalap. Ini yang paling membedakan dengan cabang olahraga lain," katanya.
Pebalap pemula Sultra Arbiansyah Tombili bertekad menyumbangkan yang terbaik bagi Bumi Anoa.
"Saya sudah berlatih keras di bawah ausahan para pelatih. Tentu harapan saya adalah menyumbangkan yang terbaik, yakni meraih mimpi mengantongi tiket PON XX," ujar Laode Sevian.
Kabid Olahraga IMI Sultra Erwin di Kendari, Senin, mengatakan kesiapan atlet memperebutkan tiket PON XX/2020 sudah mencapai 80 persen.
"Atlet dan pelatih tidak sabaran lagi ingin mengenal sirkuit Bogor sehingga pembalap siap mental menjajal lawan-lawannya. Hari ini siap bertolak menuju Bogor," kata Erwin.
Keenam pebalap andalan Sultra yang akan berlaga pada kelas seeded adalah Andi Tuahatu, Tedy Tuahatu, Yudi Prayogo. Sedangkan pembalap pemula, yakni Arbiansyah Tombili, Muhammad Risky dan Laode Muhammad Sevian.
Ia mengakui tantangan para pebalap mewujudkan ambisi merebut tiket PON XX cukup berat karena persaingan sangat ketat.
"Persaingan memperebutkan tiket PON pada cabang olahraga balap motor berbeda dengan cabang olahraga lain. Cabang olahraga berisiko bagi jiwa pebalap. Ini yang paling membedakan dengan cabang olahraga lain," katanya.
Pebalap pemula Sultra Arbiansyah Tombili bertekad menyumbangkan yang terbaik bagi Bumi Anoa.
"Saya sudah berlatih keras di bawah ausahan para pelatih. Tentu harapan saya adalah menyumbangkan yang terbaik, yakni meraih mimpi mengantongi tiket PON XX," ujar Laode Sevian.