Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat terjadi deflasi di Kota Kendari dibulan Agustus tahun 2019 memicu turunya sejumlah kebutuhan bahan makanan.

Kepala BPS Sulawesi Tenggara, Mohammad Edy Mahmud di Kendari, Rabu, mengatakan, Kota Kendari pada  Agustus 2019 mengalami deflasi 1,56 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 132,92.

Ia mengungkapkan, secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, 38 kota tercatat deflasi dan 44 kota tercatat inflasi.

Deflasi terdalam tercatat di  Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara 2,10 persen dengan IHK 136,38 dan deflasi terendah tercatat di Tegal (Provinsi Jawa Tengah) dan  Palopo (Provinsi Sulawesi Selatan) 0,02 persen dengan IHK masing-masing 134,22 dan 136,35.

Edy Mahmud, mengatakan deflasi yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 4,47 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 2,07 persen.

Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan yaitu kelompok sandang 0,72 persen; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,12 persen; kesehatan 0,10; pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,03 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,02 persen.

“Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Agustus 2019 sebabkan deflasi yakni sawi hijau, kangkung, teri, angkutan udara, tomat buah, tomat sayur, ketimun, daun kacang panjang muda, bawang merah, dan kacang panjang,” kata Edy. Suasana pada acara penyampaian rilis di Kendari. (foto ANTARA/ Azis Senong)

lanjut Edy Mahmud, ada beberapa komoditas yang juga mengalami kenaikan harga antara lain cabai merah, jagung manis, cabai rawit, buah katun, daging ayam kampung, baju anak setelan, baju kaos berkerah wanita, kompor, kerupuk ikan dan kerupuk udang.

Berdasarkan tahun kalender (Januari-Agustus 2019) tingkat inflasi Kota Kendari 3,46 persen dan tingkat inflasi tahunan (Agustus 2019 terhadap Agustus 2018) 3,26 persen.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024