Kendari (ANTARA) - Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar dialog kebangsaan dengan tema "Revitalisasi Nilai-Nilai Nasionalisme dan Semangat Patriot Pemuda Demi Menjaga Keutuhan NKRI," di Aula Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Minggu.

Ketua GPM Sultra, Abdul Rajab Saputra  di Kendari, Minggu, mengatakan, dalam era perkembangan teknologi digitalisasi (4.0) sangat dibutuhkan penanaman nilai-nilai nasionalisme dan jiwa patriot pada generasi muda dalam menjaga keutuhan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Generasi milenial saat ini jarang yang tertanam nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, jadi kita harus merevitalisasi nilai-nilai nasionalisme agar generasi muda bisa menerapkan jiwa nasionalisme dan patriot pada dirinya," kata Abdul Rajab Saputra.

Rajab berharap, para generasi muda  tidak apatis, tetapi terus aktif dalam melakukan aktivitas yang dapat menjaga keutuhan kesatuan NKRI.

Di tempat yang sama, Ketua DPD Pemuda Demokrat Indonesia Sultra, Irfan Ido saat membuka kegiatan tersebut mengatakan dialog kebangsaan tersebut bertujuan membangun sebuah ikatan yang kuat untuk bisa bersama-sama terus menjaga kedaulatan dan kesatuan NKRI.

"Kita harus sama -sama terus membangun kekuatan agar kita bisa kemudian membantu pihak-pihak Kepolisian dan TNI dalam menjaga kedaulatan dan kesatuan NKRI," Kata Irfan Ido.
  Dialog kebangsaan dengan tema "Revitalisasi Nilai-Nilai Nasionalisme dan Semangat Patriot Pemuda Demi Menjaga Keutuhan NKRI,". (ANTARA/Harianto)

Akademisi UHO itu juga mengatakan, saat ini ancaman bangsa Indonesia bukan lagi negara-negara lain seperti AS, Jepang, dan China ataupun negara-negara Eropa tetapi sebuah kekuatan besar yang bernama 'multinational corporation' yang lahir dari globalisasi.

"Untuk itu ke depan saya harapkan kita semua bisa membangun  konstruksi pemikiran dan tindakan agar kita bisa, bukan melawan terhadap globalisasi tetapi kita bisa me-manage globalisasi sehingga tidak terbawa arus, tetapi kita bisa mengatur arus globalisasi itu," katanya.

Dialog kebangsaan itu dibuka oleh Ketua DPD Pemuda Demokrat Indonesia Sultra, Irfan Ido dan dihadiri oleh Dekan FIB UHO, Dr. Akhmad Marhadi, dan pejabat lainnya.

Selain itu, dialog itu juga dihadiri sejumlah organisasi kelompok Cipayung Plus Kota Kendari yaitu GMKI, PMKRI, PMII, HMI, IMM, GMNI, LMND, HMHDI, serta beberapa lembaga kemahasiswaan lainnya di Kota Kendari.
   

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024