Kendari (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sitti Ganef mengatakan, sebanyak 56 orang petani di Kota Kendari telah mengikuti asuransi usaha tani padi (AUTP).

"Saat ini ada 56 orang petani di daerah Amohalo, Kelurahan Baruga Kecamatam Baruga Kota Kendari yang ikut asuransi usaha tani padi (AUTP), mereka mendaftar sejak 2017," kata Ganef, di Kendari, Sabtu

Ganef juga mengatakan, dengan memanfaatkan AUTP dapat memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi gagal panen sebagai akibat resiko banjir, kekeringan, dan serangan organisme pengganggu tumbuhan.

"Ketika petani gagal panen, maka ada penggantian, mereka dibayar asuransi Rp6 juta per hektare sehingga dapat menjadi modal usaha lagi," kata Ganef.

Selain itu, lanjut Ganef, harga premi AUTP juga relatif murah dan manfaatnya sangat besar bagi petani, terutama di musim kemarau seperti saat ini.

"Dengan membayar premi Rp36 ribu per hektare per musim, petani yang sawahnya terkena bencana banjir dan serangan organisme pengganggu tumbuhan dapat mengklaim ganti Rp6 juta per hektare bila mengalami gagal panen," katanya.

Ganef juga mengatakan, lahan persawahan yang sedang digarap di Kendari saat ini sekitar 750 hektare, yang tersebar di dua tempat yakni di Kecamatan Baruga dan Kecamatan Mandonga yang masih menggunakan sistem pengairan tadah hujan sehingga sangat berdampak apabila terjadi musim kemarau.

"Dengan datangnya musim kemarau, apalagi saat ini petani kita lagi menanam, maka akan berdampak, apalagi sistemnya masih dengan tadah hujan," tutup Ganef.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024