Baubau (ANTARA) - Warga pesisir di sejumlah kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga kini masih membutuhkan pelatihan sumber daya khusus terkait kepelautan. Apalagi dari 17 kabupaten/kota di Sultra delapan kabupaten dan satu kabupaten berada di wilayah kepulauan.
Harapan bagi warga kepulauan yang ingin meningkatkan pemahaman terkait kepelautan, oleh pihak kesyahbandaran Baubau sudah beberapa kali melakukan diklat tersebut dengan harapan untuk mendapatkan sertifikasi berlayar.
Kepala Seksi Kesyahbandaran Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas 1 Baubau, Muh Irfan Jayadinata, Jumat mengatakan, hingga saat ini ada 787 orang yang sudah mengikuti pelatihan kepelautan, yang terdiri dari 640 orang pelatihan di Wakatobi dan Kota Baubau yang digelar PIP Makassar, Sulawesi Selatan, serta 147 orang yang mengikuti di BP2IP Barombong Makassar.
"Ada 640 orang untuk Surat Keterangan Kecakapan (SKK) dari Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar. Sedangkan 147 orang diklat di Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Barombong Makassar, Sulawesi Selatan mendapatkan sertifikasi BST Umum 49 orang, BST-KLM dan SKK 30 orang
BST-KLM sebanyak 68 orang," urainya.
Menurut dia, tujuan mengikuti pelatihan tersebut untuk mempersiapkan tenaga kerja yang mau bekerja diatas kapal.
"Dengan sertifikat-sertifikat yang diberikan usai mengikuti pelatihan, maka masyarakat yang ingin bekerja diatas kapal akan dengan mudah melamar pekerjaan," katanya.
Irfan mengatakan, para peserta dalam mengikuti pelatihan di Makassar biayanya seluruhnya, baik transportasi, hotel, makanan hingga uang saku ditangung oleh BP21P Barombong Makassar.
"Sertifikasi itu ada yang khusus kapal niaga dan kapal tradisonal," katanya.
Dengan adanya pelatihan dan mendapatkan sertifikasi tersebut, menurutnya, masyarakat merasa terbantu.
"Peserta yang kapal tradisional sudah banyak yang bekerja diatas kapal tetapi sebelumnya belum memegang sertifikat," katanya.
Harapan bagi warga kepulauan yang ingin meningkatkan pemahaman terkait kepelautan, oleh pihak kesyahbandaran Baubau sudah beberapa kali melakukan diklat tersebut dengan harapan untuk mendapatkan sertifikasi berlayar.
Kepala Seksi Kesyahbandaran Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas 1 Baubau, Muh Irfan Jayadinata, Jumat mengatakan, hingga saat ini ada 787 orang yang sudah mengikuti pelatihan kepelautan, yang terdiri dari 640 orang pelatihan di Wakatobi dan Kota Baubau yang digelar PIP Makassar, Sulawesi Selatan, serta 147 orang yang mengikuti di BP2IP Barombong Makassar.
"Ada 640 orang untuk Surat Keterangan Kecakapan (SKK) dari Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar. Sedangkan 147 orang diklat di Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Barombong Makassar, Sulawesi Selatan mendapatkan sertifikasi BST Umum 49 orang, BST-KLM dan SKK 30 orang
BST-KLM sebanyak 68 orang," urainya.
Menurut dia, tujuan mengikuti pelatihan tersebut untuk mempersiapkan tenaga kerja yang mau bekerja diatas kapal.
"Dengan sertifikat-sertifikat yang diberikan usai mengikuti pelatihan, maka masyarakat yang ingin bekerja diatas kapal akan dengan mudah melamar pekerjaan," katanya.
Irfan mengatakan, para peserta dalam mengikuti pelatihan di Makassar biayanya seluruhnya, baik transportasi, hotel, makanan hingga uang saku ditangung oleh BP21P Barombong Makassar.
"Sertifikasi itu ada yang khusus kapal niaga dan kapal tradisonal," katanya.
Dengan adanya pelatihan dan mendapatkan sertifikasi tersebut, menurutnya, masyarakat merasa terbantu.
"Peserta yang kapal tradisional sudah banyak yang bekerja diatas kapal tetapi sebelumnya belum memegang sertifikat," katanya.