Bangka (ANTARA) - Pelajar peserta Program Siswa Mengenal Nusantara BUMN Hadir Untuk Negeri 2019 menggagumi pengelolaan reklamasi lahan penambangan bijih timah di Desa Air Jangkang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Kami sangat senang dan kagum, karena lahan bekas tambang timah yang tandus menjadi hijau, indah dan banyak dikunjungi wisatawan," kata Ketua Kelas SMN Sulawesi Tenggara, Anisya Septia saat berkunjung ke Kampung Reklamasi Air Jangkang, Minggu.
Ia mengatakan reklamasi lahan bekas tambang ini, merupakan kegiatan dan tanggung jawab perusahaan tambang untuk memperbaiki, menata kembali lahan tersebut, sehingga bermanfaat untuk masyarakat di lingkungan penambangan bijih timah itu.
"Kami sangat senang sekali, karena lahan bekas tambang ini tidak hanya dihijaukan, tetapi juga sebagai tempat pusat penyelamatan dan pengembangbiakkan hewan langka yang dilindungi pemerintah, seperti burung kakak tua, merak, buaya, orang utan, kukang dan lainnya," ujarnya.
Selain itu, lahan ini juga ada danau-danau bekas tambang timah yang airnya berwarna biru, sehingga menambah keindahan kawasan reklamasi lahan tambang ini.
"Kami sangat bersyukur bisa berkunjung reklamasi lahan tambang ini, karena ini sangat jarang ditemukan di Sulawesi Tenggara," katanya.
Oleh karena itu, saya berwakilan dari 23 pelajar peserta SMN dari Sulawesi Tenggara mengucapkan terima kasih kepada PT Timah Tbk, Perum LKBN Antara dan Surveyor Indonesia yang telah memfasilitasi siswa Sultra ke Bangka Belitung.
"Kita melihat satwa-satwa yang hampir punah dan hewan-hewan yang dilindungi itu dirawat baik oleh PT Timah Tbk di kawasan izin operasi penambangan perusahaan berplat merah itu," katanya.
"Kami sangat senang dan kagum, karena lahan bekas tambang timah yang tandus menjadi hijau, indah dan banyak dikunjungi wisatawan," kata Ketua Kelas SMN Sulawesi Tenggara, Anisya Septia saat berkunjung ke Kampung Reklamasi Air Jangkang, Minggu.
Ia mengatakan reklamasi lahan bekas tambang ini, merupakan kegiatan dan tanggung jawab perusahaan tambang untuk memperbaiki, menata kembali lahan tersebut, sehingga bermanfaat untuk masyarakat di lingkungan penambangan bijih timah itu.
"Kami sangat senang sekali, karena lahan bekas tambang ini tidak hanya dihijaukan, tetapi juga sebagai tempat pusat penyelamatan dan pengembangbiakkan hewan langka yang dilindungi pemerintah, seperti burung kakak tua, merak, buaya, orang utan, kukang dan lainnya," ujarnya.
Selain itu, lahan ini juga ada danau-danau bekas tambang timah yang airnya berwarna biru, sehingga menambah keindahan kawasan reklamasi lahan tambang ini.
"Kami sangat bersyukur bisa berkunjung reklamasi lahan tambang ini, karena ini sangat jarang ditemukan di Sulawesi Tenggara," katanya.
Oleh karena itu, saya berwakilan dari 23 pelajar peserta SMN dari Sulawesi Tenggara mengucapkan terima kasih kepada PT Timah Tbk, Perum LKBN Antara dan Surveyor Indonesia yang telah memfasilitasi siswa Sultra ke Bangka Belitung.
"Kita melihat satwa-satwa yang hampir punah dan hewan-hewan yang dilindungi itu dirawat baik oleh PT Timah Tbk di kawasan izin operasi penambangan perusahaan berplat merah itu," katanya.