Kendari (ANTARA) - Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Golongan Karya (Golkar) Sulawesi Tenggara (Sultra) Muhammad Basri mengatakan, sebelum pengusungan kader di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) akan menurunkan tim survei dalam melihat elektabilitas kadernya.

"Biar mereka berproses dalam melakukan sosialisasi, nanti DPP akan menurunkan tim surveinya dua bulan sebelum pilkada, dan di situ akan dilihat siapa yang kira-kira memiliki peluang untuk memenangkan Pilkada 2020 nanti," kata Muhammad Basri, di Kendari, Selasa.

Ia juga menjelaskan, partainya masih memberi ruang kepada kadernya untuk melakukan proses sosialisasi dalam menaikan tingkat keterpilihan di masing-masing daerah.

Selain itu, kata Basri, proses pengusungan kader di pilkada, harus berasal dari usulan kabupaten, lalu kemudian ke provinsi, setelah itu diusulkan pada tingkat DPP.

Ia mengungkapkan, ada tujuh daerah di Sulawesi Tenggara yang akan mengelar pilkada pada 2020, yaitu Konawe Selatan (Konsel), Konawe Kepulauan (Konkep), Konawe Utara (Konut), Kolaka Timur (Koltim), Buton Utara (Butur), Wakatobi dan Muna, namum baru Wakatobi yang memastikan kembali mengusung petahana, Arhawi untuk maju di periode kedua.

"Wakatobi jelas Arhawi, dia petahana yang akan kita usung kembali, karena belum ada kader Golkar yang sosialisasi selain Arhawi, kalau Konsel ada dua kader yang saat ini masih sosialisasi, yang punya peluang masih petahanan juga, tapi nanti kita lihat, biar mereka bersosialisasi," ungkapnya.

Adapun daerah yang akan ditargetkan oleh Partai Golkar untuk berkoalisi dalam menghadapi Pilkada 2020, yaitu Kabupaten Kolaka Timur dan Kabupaten Buton Utara, karena di Koltim Golkar hanya memiliki dua kursi dan di Butur Golkar hanya memiliki tiga kursi.

"Koltim dan Butur mungkin kita berkoalisi, karena di Koltim hanya dua kursi dan di Butur hanya tiga kursi, karena Ketua Golkar di sana kan wakil bupati saat ini, jadi soal majunya dia terserah mau 01 atau 02, kita beri dia kewenangan untuk menentukan," tambahnya.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024