Kendari (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) penggiat antinarkoba pada tenaga didik di lingkungan pendidikan tingkat SMA/SMK se-Kota Kendari, Selasa di Kendari.

Kepala Bidang P2M BNNP Sultra, Harmawati mengatakan, tujuan kegiatan tersebut adalah
membentuk penggiat antinarkoba dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan pendidikan, khususnya pada pelajar tingkat menengah atas.

"Penggiat itu nanti yang akan menyampaikan tentang bahaya narkoba melalui mata pelajaran yang diajarkan kepada siswanya, sehingga siswa memahami bahaya dari narkoba itu, dan kemudian aman memiliki imun terhadap narkoba ini," kata Harmawati, di Kendari.

Harmawati juga menjelaskan, dengan pembentukan penggiat antinarkoba di lingkungan sekolah, hal itu juga bagian dari pengintegrasian
pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) pada tingkat pelajar.

"Guru-guru di sekolah sangat berperan besar dalam menegah peredaran penyalahgunaan narkoba di lingkungan pelajar khususnya tingkat sekolah menengah atas. Dengan integrasinya P4GN di tiga mata pelajaran, Biologi, Penjaskes dan agama, otomatis setiap siswa yang melewati ketiga mata pelajaran itu, pasti dia akan belajar tentang narkoba." jelasnya. Sebanyak 30 guru mata pelajaran Biologi, Penjaskes, dan Agama menajdi peserta bimbingan teknis pencegahan narkoba, Selasa (30/7/19). (Foto ANTARA/Harianto)
Selain itu, lanjut Harmawati, salah satu faktor adanya penyalahgunaan narkoba pada pelajar karena adanya masalah dalam sebuah keluarga dan kurangnya perhatian orang tua kepada perkembangan anak-anaknya, termasuk kurangnya pengetahuan tentang narkoba di lingkungan sekolah.

"Begitu lepas dari lingkungan keluarga, maka itu selanjutnya adalah peran guru, jika guru mendidik dengan baik, kemudian lingkungan bergaulnya juga baik, maka anak itu pasti akan tumbuh dengan baik, sehingga terhindar dari narkoba," katanay.

Harmawati juga menyampaikan, saat ini BNN bersama Universitas Indonesia telah melakukan survei ketahanan dan penolakan terhadap penggunaan narkoba pada remaja, dan hasilnya di Sulawesi Tenggara sendiri masuk dalam kategori tinggi dalam menolak narkoba, yang tersebar di Kota Kendari, Kota Raha dan Kolaka.

Kegiatan bimbingan teknis itu dibuka oleh Kepala BNNP Sultra, Brigjen Pol Imron Korry, yang dihadiri sebanyak 30 guru tingkat SMA/SMK se-Kota Kendari yang mengajar mata pelajaran Biologi, Penjaskes dan Agama. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama dua hari yaitu tanggal 30-31 Juli 2019.  

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024