Kendari (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M), menggandeng 40 tokoh masyarakat se-Kota Kendari dalam mencegah bahaya peredaran narkoba di Kota Kendari.
Kepala Bidang Rehabilitasi BNNP Sultra, La Mala mengatakan, tujuan kegiatan tersebut adalah memberikan pemberdayaan kepada tokoh masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).
"Jadi kita memberikan materi pengetahuan dan penanganan penggunaan narkoba sehingga mereka bisa berdaya bagi BNN dalam membantu memerangi narkoba, baik di lingkungan kerja, pendidikan dan lingkungan masyarakat supaya terbebas dari narkoba," kata La Mala di Kendari, Rabu.
Menurutnya, dengan dilakukan pemberdayaan kepada para tokoh masyarakat, pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat termasuk tokoh wanita dapat mencegah peredaran narkoba, karena para tokoh tersebut bisa menjadi panutan di lingkungannya, sehingga bisa melakukan deteksi dini.
"Pemberdayaan yang dimaksud adalah mereka bisa melakukan pencegahan, rehabilitasi, upaya penegakan hukum, serta bisa menjadi panutan di lingkungannya, baik lingkungan masyarakat maupun di lingkungan keluarganya sendiri," ujar La Mala.
Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh wanita, saat mengikuti kegitan pemberdayaan masyarakat oleh BNNP Sultra. (Foto ANTARA/Harianto)
Ia menghimbau kepada masyarakat untuk bersinergi dalam memerangi bahaya narkoba dan mencegah peredaran gelap narkoba di kawasan Kota Kendari.
"Tentunya pencegahan, pemberantasan penyelahagunaan narkoba ini, bukan hanya tanggung jawab kita BNN tetapi tanggung jawab semua komponen masyarakat, baik instasi pemerintah, pendidikan termasuk tokoh-tokoh masyarakat," katanya.
"Dan jika ada masyarakat yang melaporkan dirinya dengan catatan tidak terlibat dalam jaringan narkoba, maka pelapor tersebut akan direhabilitasi dan tidak akan dikenakan hukum," tambahnya.
Kepala Bidang Rehabilitasi BNNP Sultra, La Mala mengatakan, tujuan kegiatan tersebut adalah memberikan pemberdayaan kepada tokoh masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).
"Jadi kita memberikan materi pengetahuan dan penanganan penggunaan narkoba sehingga mereka bisa berdaya bagi BNN dalam membantu memerangi narkoba, baik di lingkungan kerja, pendidikan dan lingkungan masyarakat supaya terbebas dari narkoba," kata La Mala di Kendari, Rabu.
Menurutnya, dengan dilakukan pemberdayaan kepada para tokoh masyarakat, pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat termasuk tokoh wanita dapat mencegah peredaran narkoba, karena para tokoh tersebut bisa menjadi panutan di lingkungannya, sehingga bisa melakukan deteksi dini.
"Pemberdayaan yang dimaksud adalah mereka bisa melakukan pencegahan, rehabilitasi, upaya penegakan hukum, serta bisa menjadi panutan di lingkungannya, baik lingkungan masyarakat maupun di lingkungan keluarganya sendiri," ujar La Mala.
Ia menghimbau kepada masyarakat untuk bersinergi dalam memerangi bahaya narkoba dan mencegah peredaran gelap narkoba di kawasan Kota Kendari.
"Tentunya pencegahan, pemberantasan penyelahagunaan narkoba ini, bukan hanya tanggung jawab kita BNN tetapi tanggung jawab semua komponen masyarakat, baik instasi pemerintah, pendidikan termasuk tokoh-tokoh masyarakat," katanya.
"Dan jika ada masyarakat yang melaporkan dirinya dengan catatan tidak terlibat dalam jaringan narkoba, maka pelapor tersebut akan direhabilitasi dan tidak akan dikenakan hukum," tambahnya.