Konawe (ANTARA) - Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi turun memantau langsung pembuatan jembatan Bailey di Kelurahan Rawua, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, didampingi Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh, Jumat di Konawe, yang saat ini jalan tersebut ditutup total bagi semua kendaraan.

Ali Mazi mengatakan, salah satu penyebab amblasnya jalan Trans Sulawesi di daerah Sampara itu akibat adanya aliran sungai kecil di bawah tanah.

"Di bawah ada sungai kecil, itulah yang menyebabkan amblasnya jalan, dan ini yang kita carikan solusi supaya tidak terjadi longsor kembali, apakah sungainya kita alihkan ke tempat lain," katanya saat meninjau pembuatan jembatan Bailey di Sampara.

Baca juga: Gubernur Sultra usul bangun jembatan penghubungPulau Buton-Muna
  Warga Kelurahan Rawua, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, yang meminta kepada gubernur untuk membuka jalur alternatif. (Foto ANTARA/Harianto)

Dalam kesempatan itu, warga setempat diwakili oleh Asbar Tombili, meminta kepada Gubernur Sultranuntuk membuat jalur alternatif.

"Jadi kami meminta kepada bapak gubernur secepatnya untuk mengantisipasi, karena masyarakat di sini cukup resah karena banyak warga disini yang berkantor di Kendari, dan itu bisa meminimalisir pengeluaran kami," ujarnya.

Menanggapi permintaan warga, Ali Mazi mengakui jalur alternatif yang diminta warga memang jaraknya cukup pendek yaitu 6,5 km di daerah Lameruru, namun untuk melalui jalur tersebut butuh pekerjaan ekstra karena terdapat gunung yang harus dibelah.

"Karena ini jalur transportasi umum antara Konawe dan Kendari, tentu saya sebagai pemerintah bersama-sama balai akan berusaha untuk mengembalikan fungsi jembatan sesegera mungkin agar bisa dilalui, namun tentunya masyarakat harus bersabar," jelasnya.

Baca juga: Menteri PUPR : Jembatan Ameroro diperpanjang dua kali lipat
Baca juga: PUPR: pembangunan Jembatan Teluk Kendari meningkatkan konektivitas
Baca juga: Pemkot Baubau dorong realisasi pembangunan jembatan Buton-Muna

   

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024