Kendari (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Abdul Natsir, mengatakan akan ada 10 tahapan yang harus dilewati setiap KPU daerah saat akan menyelenggarakan Pilkada 2020 nantinya.
Natsir menjelaskan tahapan pertama yaitu, pada tanggal 1 Oktober 2019, yaitu Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD), tahapan ke-2 pada tanggal 1 November 2019-22 September 2020, yaitu Sosialisasi dan Bimbingan Teknis kepada KPU Daerah.
"Untuk tahapan ke-3, pada tanggal 31 Januari - 1 Maret 2020 yaitu Pembentukan Panitia Pemungutan Suara Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)," kata Natsir, Minggu (14/07/2019) di Kendari.
Kemudian, lanjut Natsir, tahapan ke-4, pada tanggal 31 Januari 2020, yaitu Pendaftaran Pemantau Pilkada, tahapan ke-5 pada tanggal 26-30 Maret 2020, yaitu penyerahan syarat dukungan pasangan calon, tahapan ke-6 pada tanggal 27 Maret-17 Juli 2020, yaitu Pemutakhiran data dan daftar pemilih Pilkada.
"Untuk tahapan ke-7, pada 28-30 April 2020, yaitu masa pendaftaran pasangan calon Pilkada. Pendaftaran dilakukan melalui KPU Daerah, tahapan ke-8 pada tanggal 13 Juni 2020 adalah Penetapan pasangan calon, setelah melakukan verifikasi, KPU akan mengumumkan penetapan pasangan calon kepala daerah," terang Natsir.
Lanjut Natsir, untuk tahapan ke-9, tepatnya pada tanggal 16 Juni-19 September 2020 adalah proses Kampanye dan Debat Publik Pilkada 2020, dan tahapan terakhir adalah Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS, pada tanggal 23 September 2020.
"Terkait tahapan pertama, yakni penandatanganan, itu berfungsi untuk memastikan ketersediaan anggaran Pilkada dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota," jelas Natsir.
Untuk diketahui di Sulawesi Tenggara (Sultra) masuk dalam daftar 270 Provinsi di Indonesia yang akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada tahun 2020 mendatang. Daerah tersebut berjumlah 7 kabupaten/kota.
Daftar 7 kabupaten/kota itu adalah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Konawe Utara (Konut), Konawe Kepulauan (Konkep), Kolaka Timur (Koltim), Muna, Buton Utara (Butur), dan Wakatobi.
Natsir menjelaskan tahapan pertama yaitu, pada tanggal 1 Oktober 2019, yaitu Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD), tahapan ke-2 pada tanggal 1 November 2019-22 September 2020, yaitu Sosialisasi dan Bimbingan Teknis kepada KPU Daerah.
"Untuk tahapan ke-3, pada tanggal 31 Januari - 1 Maret 2020 yaitu Pembentukan Panitia Pemungutan Suara Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)," kata Natsir, Minggu (14/07/2019) di Kendari.
Kemudian, lanjut Natsir, tahapan ke-4, pada tanggal 31 Januari 2020, yaitu Pendaftaran Pemantau Pilkada, tahapan ke-5 pada tanggal 26-30 Maret 2020, yaitu penyerahan syarat dukungan pasangan calon, tahapan ke-6 pada tanggal 27 Maret-17 Juli 2020, yaitu Pemutakhiran data dan daftar pemilih Pilkada.
"Untuk tahapan ke-7, pada 28-30 April 2020, yaitu masa pendaftaran pasangan calon Pilkada. Pendaftaran dilakukan melalui KPU Daerah, tahapan ke-8 pada tanggal 13 Juni 2020 adalah Penetapan pasangan calon, setelah melakukan verifikasi, KPU akan mengumumkan penetapan pasangan calon kepala daerah," terang Natsir.
Lanjut Natsir, untuk tahapan ke-9, tepatnya pada tanggal 16 Juni-19 September 2020 adalah proses Kampanye dan Debat Publik Pilkada 2020, dan tahapan terakhir adalah Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS, pada tanggal 23 September 2020.
"Terkait tahapan pertama, yakni penandatanganan, itu berfungsi untuk memastikan ketersediaan anggaran Pilkada dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota," jelas Natsir.
Untuk diketahui di Sulawesi Tenggara (Sultra) masuk dalam daftar 270 Provinsi di Indonesia yang akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada tahun 2020 mendatang. Daerah tersebut berjumlah 7 kabupaten/kota.
Daftar 7 kabupaten/kota itu adalah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Konawe Utara (Konut), Konawe Kepulauan (Konkep), Kolaka Timur (Koltim), Muna, Buton Utara (Butur), dan Wakatobi.