Wanggudu (ANTARA) - Bupati Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), Ruksamin, mengatakan jembatan putus yang terletak di Kelurahan Asera, Kecamatan Asera, saat ini sudah bisa dilalui kendaraan roda dua mau pun roda empat. 

"Alhamdulillah, jembatan Asera yang sempat putus ini sudah dibenahi dan sudah bisa dilalui atau diakses hari ini," kata Ruksamin, di Wanggudu, Senin.

Tetapi kata Ruksamin, kendaraan yang bisa lewat melewati jembatan semipermanen dengan panjang 30 meter dan lebar empat meter itu masih dibatasi tonasenya yakni maksimal berat delapan ton.

"Karena penanganannya sementara atau semi permanen, maka kendaraan yang bisa lewat jembatan ini bobotnya dibatasi delapan ton, saya sudah koordinasikan dengan Polsek setempat," katanya.

Putusnya jembatan Asera tersebut sempat melumpuhkan jalur trans sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.

Berdasarkan data BPBD Konawe Utara, selain Jembatan Asera, ada tiga jembatan lain yang hanyut dan empat unit jembatan lainnya yang tidak bisa diakses akibat banjir yang melanda daerah itu sejak 2 juni 2019. Bupati Konawe Utara, Ruksamin, saat mengecek jembatan Asera yang sempat putus, dan sekarang sudah bisa dilalui meskipun bonbot kendaraan dibatasi hanya delapan ton, Senin. (Foto ANTARA/Suparman)
Jumlah pengungsi akibat banjir tersebut sebanyak 2.217 kepala keluarga atau 8.515 jiwa dan penduduk yang terdampak berjumlah 18.765 jiwa.

Tujuh kecamatan yang dilanda banjir adalah Kecamatan Andowia, Kecamatan Asera, Kecamatan Landawe, Kecamatan Langkikima, Kecamatan Oheo, Kecamatan Wiwirano dan Kecamatan Motui.

Selain itu, dampak dari banjir tersebut mengakibatkan 370 unit rumah hanyut, 1.837 unit rumah terendam, 5 bangunan masjid ikut terendam.
 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024