Kendari (ANTARA) - Komandan Distrik Militer 1417 Kendari Letkol (Cpn) Fajar Lutvi Haris Wijaya mengatakan, usulan pengadaan sebuah alat utama sistem persejataan (alutsista) baru berupa pesawat transport jenis Cassa 212-300 tergantung dari kebijakan dari pimpinan daerah dalam hal ini Gubernur Sultra dan Komandan Korem 143/Haluoleo.

"Usulan pengadaan pesawat angkut milik TN-AD dengan kapasitas penumpang tertentu itu sudah siap, sisa menunggu persetujuan dari bapak gubernur. Apabila bapak gubernur menyetakan oke, maka surat itu akan segera dikirim ke Kodam XIV/Hasanuddin untuk selanjutnya diteruskan ke Mabes TNI-AD," ujar Dandim saat dihubungi melalui pesan WhatsApp yang di terima, Rabu.

Menurut dia, pesawat transport jenis Cassa 212-300 itu dapat diterbangkan pada malam hari dengan daya jelajah selama 5 jam non-stop. Hal itu tentu akan sangat menunjang kerja-kerja Korem 143/HO kedepan.

"Wilayah Korem 143/HO ini bukan hanya daratan tetapi kepulauan lebih luas, oleh karena itu, saya akan menginisiasi dengan melaporkan kepada Danrem dan Panglima Kodam,” katanya.

Ia mengatakan, dasar usulan pengadaan pesawat transport untuk pertawa di Sultra sangat memungkinkan dalam rangka percepatan pembentukan Kodim baru di Konawe Utara melalui kajian berbagai aspek yang melibatkan militer dan para pakar disiplin ilmu.

Markas Besar TNI Angkatan Darat menilai urgen pembentukan komando setingkat Kodim di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara yang berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Untuk diketahui wilayah kerja Kodim 1417 Kendari meliputi beberapa kabupaten/kota, yakni Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Konawe, Konawe Utara dan Konawe Kepulauan. Ini salah satu kajian pemekaran Kodim 1417 Kendari termasuk untuk pengadaan alutista pesawat angkut tersebut," kata Haris Wijaya.

Kodim 1417 Kendari, kata Letkol Fajar letaknya di ibukota Provinsi Sultra sehingga bila pembentukan Kodim baru itu cepat terealisasi, maka akan naik tipe A dari sebelumnya tipe B di bawah kepemimpinan seorang perwira berpangkat Kolonel dan status Korem tentu dipimpin sorang perwira berpangkat satu bintang.


 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024