Baubau (ANTARA) - Wali Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, AS Tamrin mengimbau kepada tim safari Ramadhan 1440 Hijriah agar saat memberikan ceramah/dakwah yang mengedepankan ajakan untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta menciptakan rasa kedamaian antar sesama ummat muslim.
Dalam sambutannya, Wali Kota AS Tamrin mengatakan, Kamis, kegiatan tim dakwah dan tim safari Ramadan itu rutin dilaksanakan tiap tahun dengan tujuan merekatkan hubungan silahturahmi antara pemerintah dengan masyarakat.
"Hindari materi yang terkesan provokatif, radikalisme dan intoleransi yang dapat mengancam keutuhan NKRI," ujar Wali Kota.
Karena itu, Wali Kota berpesan kepada seluruh tim dakwah dan safari Ramadan agar dalam memberikan materi dakwah, lebih mengedepankan ajakan untuk menjaga persatuan dan kesatuan, baik melalui pendekatan agama maupun budaya.
Dirinya berharap, materi dakwah yang disampaikan sebaiknya dapat memberikan ketenangan kalbu dan kesejukan jiwa bagi jamaah.
Kasubag Keagamaan dan Ormas Setda Kota Baubau, La Ode Asrul mengungkapkan tim dakwah dan tim safari Ramadan Kota Baubau berjumlah 30 orang. Tim dakwah tersebut terdiri dari unsur birokrasi, tokoh agama, para dai, dan akademisi.
"Kalau tim safari Ramadan ini terdiri dari unsur Forkompinda, organisasi perangkat daerah, serta dari perguruan tinggi," ungkap La Ode Asrul.
Ia menambahkan, para tim dakwah dan tim safari Ramadan tersebut akan menyampaikan dakwah atau tausyiah di enam kecamatan dari delapan kecamatan di Kota Baubau. Dua kecamatan tidak dijangkau tim dakwah karena dianggap telah mandiri yakni Kecamatan Batuporao dan Murhum.
Para tim dakwah ini akan melaksanakan tugas ceramahnya di malam-malam ganjil, sedangkan tim safari Ramadan pada malam-malam genap Ramadan.
Dalam sambutannya, Wali Kota AS Tamrin mengatakan, Kamis, kegiatan tim dakwah dan tim safari Ramadan itu rutin dilaksanakan tiap tahun dengan tujuan merekatkan hubungan silahturahmi antara pemerintah dengan masyarakat.
"Hindari materi yang terkesan provokatif, radikalisme dan intoleransi yang dapat mengancam keutuhan NKRI," ujar Wali Kota.
Karena itu, Wali Kota berpesan kepada seluruh tim dakwah dan safari Ramadan agar dalam memberikan materi dakwah, lebih mengedepankan ajakan untuk menjaga persatuan dan kesatuan, baik melalui pendekatan agama maupun budaya.
Dirinya berharap, materi dakwah yang disampaikan sebaiknya dapat memberikan ketenangan kalbu dan kesejukan jiwa bagi jamaah.
Kasubag Keagamaan dan Ormas Setda Kota Baubau, La Ode Asrul mengungkapkan tim dakwah dan tim safari Ramadan Kota Baubau berjumlah 30 orang. Tim dakwah tersebut terdiri dari unsur birokrasi, tokoh agama, para dai, dan akademisi.
"Kalau tim safari Ramadan ini terdiri dari unsur Forkompinda, organisasi perangkat daerah, serta dari perguruan tinggi," ungkap La Ode Asrul.
Ia menambahkan, para tim dakwah dan tim safari Ramadan tersebut akan menyampaikan dakwah atau tausyiah di enam kecamatan dari delapan kecamatan di Kota Baubau. Dua kecamatan tidak dijangkau tim dakwah karena dianggap telah mandiri yakni Kecamatan Batuporao dan Murhum.
Para tim dakwah ini akan melaksanakan tugas ceramahnya di malam-malam ganjil, sedangkan tim safari Ramadan pada malam-malam genap Ramadan.