Kendari (ANTARA) - Stasiun Geofisika Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan telah terjadi gempabumi tektonik berkekuatan 3,9 SR pada Senin, 29 April 2019, pukul 17.38.57 wita di sebelah tenggara Pulau Binongko, Kabupaten Wakatobi.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rosa Amelia, mengatakan episenter gempabumi terletak pada koordinat 6.08 LS dan 124,02 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah tenggara Kabupaten Wakatobi, pada kedalaman 25 km.
"Jasil analisis BMKG menunjukkan informasi gempabumi ini berkekuatan magnitudo 3,9," kata Rosa.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter katanya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Lokal di Barat Daya Kabupaten Wakatobi.
"Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Pulau Binongko – Kabupaten Wakatobi, dalam skala intensitas II MMI," katanya.
Hingga saat ini kata Rosa, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Hingga pukul 18.49 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempabumi susulan.
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rosa Amelia, mengatakan episenter gempabumi terletak pada koordinat 6.08 LS dan 124,02 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah tenggara Kabupaten Wakatobi, pada kedalaman 25 km.
"Jasil analisis BMKG menunjukkan informasi gempabumi ini berkekuatan magnitudo 3,9," kata Rosa.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter katanya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Lokal di Barat Daya Kabupaten Wakatobi.
"Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Pulau Binongko – Kabupaten Wakatobi, dalam skala intensitas II MMI," katanya.
Hingga saat ini kata Rosa, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Hingga pukul 18.49 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempabumi susulan.
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.