Kendari (ANTARA) - Pasokan buah-buahan yang disuplai petani lokal maupun antarpulau selama sepekan terakhir di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mulai berkurang sehingga menyebabkan harga cenderung mulai naik dari biasanya.

Keterangan dari sejumlah pedagang buah di Kendari, Senin, mengatakan ada beberapa buah yang suplainya berkurang seperti buah jeruk lokal, langsat, rambutan dan durian yang sudah melewati masa panen.

"Biasanya pada Februari hingga Maret buah-buah produk lokal itu sudah mulai berkurang di pasaran, namun kenyataan hingga saat ini juga stoknya masih ada namun mulai berkurang di pasaran, sehingga memicu harga yang mulai naik," ujar Usman (42), pedagang buah di bilangan Kota Kendari.

Ia mengatakan, meskipun ada yang menjual namun persediaanya sangat terbatas karena panen tahun ini memang prosuknya jauh lebih banyak dibanding dengan tahun sebelumnya.

Ia mencontohkan, buah rambutan lokal yang masa panennya berlangsung sejak Januari lalu, namun pada April ini masih saja satu dua pedagang yang masih menjual, namun stoknya menipis.
  Stok buah-buahan produk lokal mataupun antar-pulau. (foto ANTARA/ Azis senong)
Begitu pula dengan buah langsat yang hingga kini masih saja ditemukan di beberapa pasar tradisional, dengan harga yang sudah mulai naik lagi setelah beberapa bulan lalu harganya anjlok.

"Saat ini, haarga buah langsat dijual Rp5.000/kilogram atau mulai naik kembali dibanding bulan lalu yang harganya berkisar Rp2.500-Rp3.000/kilogram.

Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari, Siti Ganef mengakui ada beberapa jenis buah-buahan yang disuplai dari luar Kendari stoknya mulai berkurang. Sementara buah yang menjadi komoditas andalan di Kota Kendari juga mulai menipis sehingga memicu ada kenaikan di tingkat pengecer.

"Beberapa daerah yang menjadi daerah asal suplai buah-buahan lokal di Sultra berasal dari Kabupaten Konawe Selatan, Konawe, Konawe dan Muna Barat. Sedangkan buah antarpulau dari Kota Makassar dan Surabaya," ujarnya.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024