Kendari (ANTARA) - Udang kipas, atau kadang juga di sebut udang lipan/udang ronggeng yang hanya muncul di pasaran dalam waktu tertentu, kini ada dijual di pasaran Kota Kendari dengan harga Rp150.000 per kilogram untuk ukuran sedang.
Keterangan dari salah satu pedagang pengumpul asal Tinanggea Konawe Selatan, Minggu, udang kipas yang diperoleh melalui pukat di tengah laut itu hanya bisa di dapat para nelayan pada waktu tertentu diantara bulan April hingga Mei.
"Udang kipas ini langka diperoleh. terkadang hanya pada bulan-bulan tertentu saja atau hanya sesekali muncul setiap tahun, makanya wajar bila harganya mahal dan biasanya dicari para pemilik rumah makan tertentu," kata Ramli (45), salah seorang pedagang pengumpul udang dan kepiting.
Harga udang kipas di pasar tradisional di Kendari dengan ukuran sedang capai Rp150.000/kg. Udang kipas ini merupakan udang langka yang hanya ditemukan dipasaran pada waktu-waktu terentu. (foto ANTARA/ Azis Senong)
Ia mengatakan, udang kipas yang diperoleh nelayan dari Konawe Selatan itu, jumlahnya sangat terbatas dalam sekali melaut, itupun muncul di saat waktu-waktu tertentu saja.
Untuk ukuran sedang dijual hanya Rp150.000 per kilogram, namun bila udangnya besar bisa mencapai dua kali lipat atau di atas Rp250.000 hingga Rp300.000 per kilogarm.
Masyarakat pesisir pantai di Konawe Selatan dan Bombana mengatakan udang kipas seperti ini, selain enak dimakan, udang ini konon dipercaya bisa menyembuhkan penyakit yang tidak berhenti-henti buang air kecil, dan untuk mengobati ngompol pada anak kecil.
"Udang kipas ini hidup di air asin, pesisir pantai dan di tambak-tambak yang perairannya air asin, panjang udang kipas ini sekitar 15cm sampai 20cm. Sayangnya udang seperti ini tidak laku di pasaran ikan, selain peminatnya sedikit udang ini tidak banyak dagingnya untuk dikonsumsi, dan di anggap aneh bagi yang belum sama sekali melihat atau mengkonsumsinya," ujar Daenag pedagang ikan lainnya.
Keterangan dari salah satu pemilik rumah makan ikan di Kendari, Syamsu, udang kipas yang dijual dalam sebuah restoran cina dan Jepang mewah bisa mencapai Rp500.000 hingga Rp1 juta lebih dalam per vorsinya.
Keterangan dari salah satu pedagang pengumpul asal Tinanggea Konawe Selatan, Minggu, udang kipas yang diperoleh melalui pukat di tengah laut itu hanya bisa di dapat para nelayan pada waktu tertentu diantara bulan April hingga Mei.
"Udang kipas ini langka diperoleh. terkadang hanya pada bulan-bulan tertentu saja atau hanya sesekali muncul setiap tahun, makanya wajar bila harganya mahal dan biasanya dicari para pemilik rumah makan tertentu," kata Ramli (45), salah seorang pedagang pengumpul udang dan kepiting.
Untuk ukuran sedang dijual hanya Rp150.000 per kilogram, namun bila udangnya besar bisa mencapai dua kali lipat atau di atas Rp250.000 hingga Rp300.000 per kilogarm.
Masyarakat pesisir pantai di Konawe Selatan dan Bombana mengatakan udang kipas seperti ini, selain enak dimakan, udang ini konon dipercaya bisa menyembuhkan penyakit yang tidak berhenti-henti buang air kecil, dan untuk mengobati ngompol pada anak kecil.
"Udang kipas ini hidup di air asin, pesisir pantai dan di tambak-tambak yang perairannya air asin, panjang udang kipas ini sekitar 15cm sampai 20cm. Sayangnya udang seperti ini tidak laku di pasaran ikan, selain peminatnya sedikit udang ini tidak banyak dagingnya untuk dikonsumsi, dan di anggap aneh bagi yang belum sama sekali melihat atau mengkonsumsinya," ujar Daenag pedagang ikan lainnya.
Keterangan dari salah satu pemilik rumah makan ikan di Kendari, Syamsu, udang kipas yang dijual dalam sebuah restoran cina dan Jepang mewah bisa mencapai Rp500.000 hingga Rp1 juta lebih dalam per vorsinya.