Kendari (ANTARA) - Transaksi harga ikan segar di pasar tradisional di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara merangkak naik karena pasokan ikan segar dari pengumpul turun.

Pedagang pengecer ikan segar di pasar Anduonohu Mardiang di Kendari, Minggu, mengatakan pasokan ikan turun sejak curah hujan tinggi dan angin kencang.

"Stok ikan segar menurun sejak dua pekan terakhir karena nelayan waspada terhadap cuaca tidak bersahabat. Nelayan juga menunda turun melaut karena menyalurkan hak pilih pada pilpres dan pileg 17 April 2019," kata Mardiang.

Informasi yang dihimpun menyebutkan harga ikan Cakalang sirip kuning yang biasanya dijual seharga Rp30 ribu/kilogram meningkat menjadi Rp40 ribu/kilogram, penjualan ikan Lajang meningkat dari Rp20 ribu/kilogram menjadi Rp30 ribu/kilogram, penjualan ikan Kakap meningkat dari Rp25 ribu/kilogram menjadi Rp35 ribu/kilogram, penjualan ikan Belanak dari Rp20 ribu/kilogram meningkat menjadi Rp25 ribu/kilogram dan ikan Boronang ukuran kecil dijual seharga Rp30 ribu/kilogram meningkat menjadi Rp45 ribu/kilogram.

Selain ikan segar juga calon pembeli ditawarkan kepiting bakau maupun kepiting karang dengan penawaran harga yang bervariasi sesuai ukuran dan timbangan.

Kepiting bakau ukuran satu kilogram atau lebih sedikit per ekor dijual seharga Rp60 ribu per kilogram sedangkan kepiting karang ukuran kecil dijual seharga Rp30 ribu per kelompok.

"Kalau ikan laut segar mahal kita beli ikan tawar segar yang lebih murah, seperti ikan Mujair dan Lele," kata seorang ibu rumah tangga Nola (32).

Ikan Mujair dijual Rp15 ribu/kilogram, bahkan penjualan per tusuk lebih banyak sehingga menjadi alternatif konsumen.
 

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024