Kendari (ANTARA) - Aktivis perempuan dari Sulawesi Tenggara (Sultra) mengajak semua perempuan Indonesia untuk bersama-sama meneladani semangat perjuangan Kartini dalam kehidupan sehari-hari.

"Semangat perjuangan dan perlawanan Kartini terhadap usaha-usaha yang mengungkung diri kaum perempuan dan bangsanya, telah menjadi tonggak kesadaran semua perempuan Indonesia untuk menjadi manusia yang mempunyai harkat bermartabat," kata Aktivis Aliansi Perempuan Sultra, Hasmida Karim, di Kendari, Minggu.

Dikatakan, RA Kartini dikenal dengan perlawanannya terhadap feodalisme dan segala bentuk norma-norma yang mengekang perempuan.

Perjuangan Kartini kata Hasmida, ialah perjuangan membangun kesadaran kritis perempuan saat itu terhadap norma-norma yang ada.

"Contohnya mendirikan sekolah dan menginisiasi kegiatan baca tulis bagi perempuan di sekitarnya merupakan upaya Kartini membangun kesadaran kritis itu," kata Hasmida yang merupakan Ketua Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Sultra.

Menurut Hasmida, Kartini tidak saja memperjuangkan pendidikan yg sama bagi perempuan namun juga perlakukan yang setara dan akses mendapatkan kualitas hidup yang baik khususnya bagi perempuan. 

Semangat Perlawanan dan perjuangan Kartini kata dia, adalah bukan melawan Laki-Laki, melainkan melawan pemikiran, pandangan yang kolot (konservatif) dan norma yang usang (tidak adil).

"Perjuangan Kartini hari ini dapat dinikmati oleh semua kalangan khususnya perempuan. Dihari perayaan hari Kartini tahun ini yang bersamaan dengan tahun Politik di Indonesia saya berharap akan muncul pemimpin-pemimpin pembaharu yang dapat memperjuangkan kepentingan perempuan dimana ketimpangan menjadi kesetaraan, perlakuan diskriminatif menjadi perlakukan yang adil, perempuan jauh dari bahaya kekerasan dan memberikan perlindungan melalui kebijakan-kebijakannya," pungkasnya.

Hal yang sama dikatakan ketua Rumpun Perempuan Sultra, Husnawati, bahwa ada banyak hal yang bisa menjadi fokus kaum perempuan untuk bersama-sama mengabdi kepada Ibu Pertiwi, misalnya mengambil peran-peran dan berpartisipasi aktif dalam semua lini dari lingkungan sekitar tempat tinggal sampai ke  tingkat nasional.

"Yang kita apresiasi kaum perempuan di daerah ini berani bertarung terjun di dunia politik untuk melakukan perubahan, sehingga dari tangan dan ide- ide  mereka ada harapan akan lahirnya kebijakan-kebijakan yang mendukung eksistensi kaum perempuan," katanya.

Menurut dia, agar tidak ada lagi diskriminasi dan ketimpangan yang selama ini mendera perempuan, maka banyak ruang-ruang pengambil keputusan yang harus secara masif untuk direbut dan diperjuangkan demi tegaknya keadilan.

"Ruang-ruang dan kesempatan yang ada harus dikelola secara maksimal dan berkelanjutan demi pondasi bagi generasi Indonesia maju dan perempuan Indonesia," kata Husnawati yang juga merupakan komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) Sultra ini.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024