Kendari (ANTARA) - Pemerintah Sulawesi Tenggara (Sultra) merencanakan pembangunan infrastruktur dan sarana pendukung untuk menggenjot sektor pariwisata bertaraf dunia.
Gubernur Sultra, Ali Mazi di Kendari, Sabtu, mengatakan daerah ini memiliki potensi wisata andal, baik obyek wisata sejarah,maritim, budaya dan wisata alam.
"Potensi wisata yang melimpah tersebut harus dibangun secara terintegrasi sehingga wisatawan yang berkunjung terus meningkat bukan sebaliknya kapok," tambahnya.
Infrastruktur prioritas adalah pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan dan bandara untuk memudahkan wisatawan mengakses destinasi wisata.
"Peningkatan bandara internasional sehingga memberi kenyaman bagi pelancong. Bandara penting sebagai jaminan transportasi dan kenyamanan," katanya.
Destinasi wisata andalan Sultra, antara lain, Pulau Bokori, pantai Toronipa (Kabupaten Konawe), Pulau Labengki, Air Panas Wawolesea (Konawe Utara), Gua Kabori, pantai Meleura, danau Napabale (Muna), hutan Lambusango (Buton), Air Terjun Moramo, Desa Wisata Namu (Konawe Selatan), Taman Nasional Wakatobi (Wakatobi), Benteng Keraton Buton (Kota Bau Bau), Desa Wisata Tangkeno (Bombana) dan Desa Wisata Hutan Bakau.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) setempat Hugua menyebutkan investasi sektor pariwisata akan menggerakan sektor-sektor lain, khususnya perhotelan dan restoran.
"Jangan ragu, harus optimistis melalui pariwisata ekonomi akan tumbuh sesuai harapan. Lingkungan akan terjaga karena wisata menganut prinsip merawat dan melestarikan," katanya.
Namun, menurut bupati Wakatobi dua periode yang sukses meyakinkan dunia tentang keindahan bawah laut Wakatobi menginsyaratkan pembangunan sarana transportasi menjadi keharusan jika ingin mencapai kesejahteraan melalui pariwisata.
Ia memberi contoh, sebelum Wakatobi memiliki bandara sulit dijangkau, bahkan wisatawan tidak akan mempertaruhkan nyawa di musim kencang ombak hanya untuk melihat karang dan ikan ikan maka dibangun bandara Matahora Wakatobi untuk memanjakan wisatawan domestik dan mancanegara.
Gubernur Sultra, Ali Mazi di Kendari, Sabtu, mengatakan daerah ini memiliki potensi wisata andal, baik obyek wisata sejarah,maritim, budaya dan wisata alam.
"Potensi wisata yang melimpah tersebut harus dibangun secara terintegrasi sehingga wisatawan yang berkunjung terus meningkat bukan sebaliknya kapok," tambahnya.
Infrastruktur prioritas adalah pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan dan bandara untuk memudahkan wisatawan mengakses destinasi wisata.
"Peningkatan bandara internasional sehingga memberi kenyaman bagi pelancong. Bandara penting sebagai jaminan transportasi dan kenyamanan," katanya.
Destinasi wisata andalan Sultra, antara lain, Pulau Bokori, pantai Toronipa (Kabupaten Konawe), Pulau Labengki, Air Panas Wawolesea (Konawe Utara), Gua Kabori, pantai Meleura, danau Napabale (Muna), hutan Lambusango (Buton), Air Terjun Moramo, Desa Wisata Namu (Konawe Selatan), Taman Nasional Wakatobi (Wakatobi), Benteng Keraton Buton (Kota Bau Bau), Desa Wisata Tangkeno (Bombana) dan Desa Wisata Hutan Bakau.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) setempat Hugua menyebutkan investasi sektor pariwisata akan menggerakan sektor-sektor lain, khususnya perhotelan dan restoran.
"Jangan ragu, harus optimistis melalui pariwisata ekonomi akan tumbuh sesuai harapan. Lingkungan akan terjaga karena wisata menganut prinsip merawat dan melestarikan," katanya.
Namun, menurut bupati Wakatobi dua periode yang sukses meyakinkan dunia tentang keindahan bawah laut Wakatobi menginsyaratkan pembangunan sarana transportasi menjadi keharusan jika ingin mencapai kesejahteraan melalui pariwisata.
Ia memberi contoh, sebelum Wakatobi memiliki bandara sulit dijangkau, bahkan wisatawan tidak akan mempertaruhkan nyawa di musim kencang ombak hanya untuk melihat karang dan ikan ikan maka dibangun bandara Matahora Wakatobi untuk memanjakan wisatawan domestik dan mancanegara.