Kolaka (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kolaka, Sultra, menggelar pelatihan simulasi hitung cepat hasil perolehan suara pada Pemilu 2019, Sabtu.
Ketua Tim Hitung Cepat KPU Kabupaten Kolaka, Andrie Fajar Thalib saat menggelar pelatihan dan simulasi hitung cepat mengatakan aplikasi Situng yang diterapkan penyelenggara pemilu itu sebagai alat pembanding.
" Masyarakat bisa mengetahui hasil hitung suara pemilu melalui laman info Pemilu milik KPU," katanya.
Aplikasi hitung cepat ini kata dia tim yang sudah di bentuk dan diberi pelatihan akan menginput salinan dan hasil rekapan formulir C1 dari panitia pemiilihan kecamatan (PPK).
Sehingga lanjut dia hasil perhitungan di tingkat Kecamatan sudah bisa langsung terpantau dengan adanya aplikasi hitung cepat yang dilakukan oleh KPU pada pemilu serentak ini.
Andre juga menjelaskan meski demikian aplikasi hitung cepat ini tidak menjadi rujukan hasil perhitungan suara karena harus mengacu pada rapat pleno penghitungan suara nantinya yang akan dilakukan oleh komisioner KPU.
" Hasil hitung cepat ini bukan rujukan hasil akhir perolehan suara karena kesalahannya bisa saja terjadi pada proses pengimputan data," ungkap Andri menambahkan KPU masih melakukan uji coba terhadap aplikasi hitung cepat ini karena membutuhkan kecepatn internet hingga 50 MBPS.
Ketua Tim Hitung Cepat KPU Kabupaten Kolaka, Andrie Fajar Thalib saat menggelar pelatihan dan simulasi hitung cepat mengatakan aplikasi Situng yang diterapkan penyelenggara pemilu itu sebagai alat pembanding.
" Masyarakat bisa mengetahui hasil hitung suara pemilu melalui laman info Pemilu milik KPU," katanya.
Aplikasi hitung cepat ini kata dia tim yang sudah di bentuk dan diberi pelatihan akan menginput salinan dan hasil rekapan formulir C1 dari panitia pemiilihan kecamatan (PPK).
Sehingga lanjut dia hasil perhitungan di tingkat Kecamatan sudah bisa langsung terpantau dengan adanya aplikasi hitung cepat yang dilakukan oleh KPU pada pemilu serentak ini.
Andre juga menjelaskan meski demikian aplikasi hitung cepat ini tidak menjadi rujukan hasil perhitungan suara karena harus mengacu pada rapat pleno penghitungan suara nantinya yang akan dilakukan oleh komisioner KPU.
" Hasil hitung cepat ini bukan rujukan hasil akhir perolehan suara karena kesalahannya bisa saja terjadi pada proses pengimputan data," ungkap Andri menambahkan KPU masih melakukan uji coba terhadap aplikasi hitung cepat ini karena membutuhkan kecepatn internet hingga 50 MBPS.