Kendari (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan, kehadiran Toko Tani Indonesia Center (TTIC) di Kota Kendari, setidaknya akan mampu memberi jaminan suplai dan harga beberapa produk pertanian.
Kadis Ketahanan Pangan Sultra, Amal Jaya di Kendari, Kamis (11/4), mengatakan pasca diluncurnya toko tani Indonesia oleh Wakil Gubernur Sultra pada (9/4), masyarakat Kota Kendari, banyak berdatangan ke tempat itu untuk membeli berbagai produk kebutuhan pangan yang disediakan.
"Yang pasti bahwa keberadaan TTIC di Kendari ini diharapkan dapat menekan laju inflasi harga tinggi dan memfasilitasi ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) terutama (puasa, Idul Fitri dan Idul Adha, Natal dan Tahun Baru) 2019 ini," ujarnya.
Menurut Kadis, untuk tahap awal, produk pangan yang baru disediakan saat ini berupa beras, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, terigu, gula pasir, telur hingga susu. Dan bahan itu merupakan kerja sama dengan Bulog dan beberapa produsen serta distributor di kota ini yang menjalin sinergitas dengan gabungan kelompok tani (Gapoktan).
"Kerja sama langsung dengan Gapoktan ini juga dalam rangka memotong rantai pasok sehingga disparitas harga di tingkat produsen dan konsumen dapat dikendalikan seminimal mungkin. Targetnya produsen untung dan konsumen pun bisa tersenyum," ujar mantan Kadis Kehutanan Sultra itu.
Ia juga menambahkan, TTIC di Kendari dibuka setiap hari kerja (Senin-Jumat) mulai pukul 08.00-14.00 bertempat di jalan Tebaunuggu Kendari atau samping kantor Dinas Pertanian Sultra itu dinilai sangat strategis dan terjangkau dari sebagian lapisan masyarakat umum maupun ibu-ibu kantoran di Kota Kendari.
Baca juga: Wagub: kehadiran TTIC bantu daya beli masyarakat
"Awalnya memang baru tujuh komoditi yang dijual, dan ke depan akan dikembangkan untuk komoditas lainnya seperti daging (ayam dan sapi), ikan, cabe, sayur dan buah-buahan hingga beberapa produk makanan ringan khas Sultra seperti, kacang mete, bagea sagu, baurasa dan aneka krupuk pisang, singkong dan sukun," tuturnya.
Di Sultra telah menumbuhkan delapan Gapoktan pelaksana PUPM dengan mitra Toko Tani Indonesia sebanyak 16 TTI yang masih aktif dan tersebar di enam kabupaten kota di Sultra yakni Konawe, Kolaka Timur, Kolaka, Konawe Selatan, Bombana dan Kota Baubau.
Kadis Ketahanan Pangan Sultra, Amal Jaya di Kendari, Kamis (11/4), mengatakan pasca diluncurnya toko tani Indonesia oleh Wakil Gubernur Sultra pada (9/4), masyarakat Kota Kendari, banyak berdatangan ke tempat itu untuk membeli berbagai produk kebutuhan pangan yang disediakan.
"Yang pasti bahwa keberadaan TTIC di Kendari ini diharapkan dapat menekan laju inflasi harga tinggi dan memfasilitasi ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) terutama (puasa, Idul Fitri dan Idul Adha, Natal dan Tahun Baru) 2019 ini," ujarnya.
Menurut Kadis, untuk tahap awal, produk pangan yang baru disediakan saat ini berupa beras, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, terigu, gula pasir, telur hingga susu. Dan bahan itu merupakan kerja sama dengan Bulog dan beberapa produsen serta distributor di kota ini yang menjalin sinergitas dengan gabungan kelompok tani (Gapoktan).
"Kerja sama langsung dengan Gapoktan ini juga dalam rangka memotong rantai pasok sehingga disparitas harga di tingkat produsen dan konsumen dapat dikendalikan seminimal mungkin. Targetnya produsen untung dan konsumen pun bisa tersenyum," ujar mantan Kadis Kehutanan Sultra itu.
Ia juga menambahkan, TTIC di Kendari dibuka setiap hari kerja (Senin-Jumat) mulai pukul 08.00-14.00 bertempat di jalan Tebaunuggu Kendari atau samping kantor Dinas Pertanian Sultra itu dinilai sangat strategis dan terjangkau dari sebagian lapisan masyarakat umum maupun ibu-ibu kantoran di Kota Kendari.
Baca juga: Wagub: kehadiran TTIC bantu daya beli masyarakat
"Awalnya memang baru tujuh komoditi yang dijual, dan ke depan akan dikembangkan untuk komoditas lainnya seperti daging (ayam dan sapi), ikan, cabe, sayur dan buah-buahan hingga beberapa produk makanan ringan khas Sultra seperti, kacang mete, bagea sagu, baurasa dan aneka krupuk pisang, singkong dan sukun," tuturnya.
Di Sultra telah menumbuhkan delapan Gapoktan pelaksana PUPM dengan mitra Toko Tani Indonesia sebanyak 16 TTI yang masih aktif dan tersebar di enam kabupaten kota di Sultra yakni Konawe, Kolaka Timur, Kolaka, Konawe Selatan, Bombana dan Kota Baubau.