Jakarta (ANTARA) - Suzuki Carry Pick Up yang hadir sejak 1976 di Indonesia, diklaim menjadi andalan konsumen kendaraan niaga karena biaya perawatan yang terjangkau, sekira Rp2,3 juta untuk jarak tempuh 50 ribu kilometer.
“Selain performanya bandel, Suzuki Carry Pick Up itu biaya servis berkalanya sangat terjangkau. Apalagi untuk para pelaku usaha yang memperhatikan keuntungan ekonomis," kata General Manager Service PT Suzuki Indomobil Sales Riecky Patrayudha dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.
Biaya perawatan Carry Pick Up sekitar Rp2,3 juta itu mencakup ongkos jasa, suku cadang, dan Suzuki Genuine Oil (SGO).
Sementara pada jarak 1.000 km, perawatan berkala pertama tidak akan dikenakan biaya apapun alias gratis.
Pelanggan bahkan hanya cukup membayar biaya perawatan sekitar Rp300 ribu hingga Rp900 ribu untuk biaya servis kelipatan 10 ribu km, mulai jarak 10 ribu km hingga 50 ribu km. Sedangkan biaya jasa masih gratis.
Riecky mengatakan biaya perawatan menjadi salah satu alasan pelanggan memilih Carry Pick Up sebagai kendaraan binis. Penjualan mobil legendaris Suzuki itu pun terus mencatatkan tren positif.
Pada 2018, Suzuki memimpin pasar kendaraan niaga ringan melalui pertumbuhan penjualan Carry dan Mega Carry dengan jumlah wholesales (penjualan partai besar pabrik ke diler) sebanyak 55.267 unit.
Pencapaian itu menobatkan Carry dan Mega Carry menjadi "raja" pick up dengan pangsa pasar sebesar 51 persen pada kategori Low Pick Up. Penjualan Carry dan Megga Carry pun berkontribusi sebesar 47 persen terhadap penjualan nasional Suzuki.
Baca juga: Suzuki cari Carry lawas berkondisi prima lewat "Kontes Legenda"
Baca juga: Suzuki Indonesia "recall" 19.926 unit Carry
“Selain performanya bandel, Suzuki Carry Pick Up itu biaya servis berkalanya sangat terjangkau. Apalagi untuk para pelaku usaha yang memperhatikan keuntungan ekonomis," kata General Manager Service PT Suzuki Indomobil Sales Riecky Patrayudha dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.
Biaya perawatan Carry Pick Up sekitar Rp2,3 juta itu mencakup ongkos jasa, suku cadang, dan Suzuki Genuine Oil (SGO).
Sementara pada jarak 1.000 km, perawatan berkala pertama tidak akan dikenakan biaya apapun alias gratis.
Pelanggan bahkan hanya cukup membayar biaya perawatan sekitar Rp300 ribu hingga Rp900 ribu untuk biaya servis kelipatan 10 ribu km, mulai jarak 10 ribu km hingga 50 ribu km. Sedangkan biaya jasa masih gratis.
Riecky mengatakan biaya perawatan menjadi salah satu alasan pelanggan memilih Carry Pick Up sebagai kendaraan binis. Penjualan mobil legendaris Suzuki itu pun terus mencatatkan tren positif.
Pada 2018, Suzuki memimpin pasar kendaraan niaga ringan melalui pertumbuhan penjualan Carry dan Mega Carry dengan jumlah wholesales (penjualan partai besar pabrik ke diler) sebanyak 55.267 unit.
Pencapaian itu menobatkan Carry dan Mega Carry menjadi "raja" pick up dengan pangsa pasar sebesar 51 persen pada kategori Low Pick Up. Penjualan Carry dan Megga Carry pun berkontribusi sebesar 47 persen terhadap penjualan nasional Suzuki.
Baca juga: Suzuki cari Carry lawas berkondisi prima lewat "Kontes Legenda"
Baca juga: Suzuki Indonesia "recall" 19.926 unit Carry