Baubau (Antaranews Sultra) - Seluruh SMA/SMK di Kota Baubau dan Kabupaten Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara (Sultra) memastikan siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada masa ujian nasional tahun 2019 ini.
"Walaupun belum semua SMA/SMK di Kota Baubau dan Busel memiliki laboratorium komputer dengan jumlah yang mencukupi, namun ditargetkankan harus melaksanakan UNBK," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara Rayon Baubau-Buton Selatan, La Jaman, melalui pesan singkat yang diterima, Senin.
Untuk mengatasi hal tersebut, kata La Jaman, dilakukan kerjasama dengan sekolah lain yang memiliki fasilitas yang memadai.
"Jadi untuk wilayah Baubau dan Buton Selatan sudah siap semua. Rata-rata SMK di Kota Baubau pelaksanaan UNBK diadakan di sekolahnya, sementara untuk SMA semuanya bermitra ke sekolah lain kecuali SMAN 6 Baubau," ujaranya.
Sementara di Buton Selatan, untuk SMK masih tetap di sekolahnya tapi untuk SMK Kadatua itu dilaksanakan di ibukota kabupaten, SMA 1 Batauga diadakan di SMP 1, untuk SMAN 2 Batauga dilaksanakan di sekolahnya sendiri.
Menurut La Jaman, kondisi seperti ini bukan hanya terjadi di Kota Baubau dan Buton Selatan saja, namun hampir di seluruh sekolah di tanah air.
"Secara nasional persiapan komputer untuk SMA di seluruh Indonesia itu baru sekitar 40 persen, SMK juga begitu," katanya.
La Jaman juga menerangkan bahwa pelaksanaan UNBK jauh lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan ujiian nasional secara manual.
"Karena ini adalah Peraturan Menteri yang harus di patuhi. Dan UNBK ini untuk mengurangi anggaran dan pengamanan," ujarnya. Dia juga mengingat kendala dalam pelaksanaan UNBK tiap tahunnya adalah pasokan listrik dan koneksi internet.
"Walaupun belum semua SMA/SMK di Kota Baubau dan Busel memiliki laboratorium komputer dengan jumlah yang mencukupi, namun ditargetkankan harus melaksanakan UNBK," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara Rayon Baubau-Buton Selatan, La Jaman, melalui pesan singkat yang diterima, Senin.
Untuk mengatasi hal tersebut, kata La Jaman, dilakukan kerjasama dengan sekolah lain yang memiliki fasilitas yang memadai.
"Jadi untuk wilayah Baubau dan Buton Selatan sudah siap semua. Rata-rata SMK di Kota Baubau pelaksanaan UNBK diadakan di sekolahnya, sementara untuk SMA semuanya bermitra ke sekolah lain kecuali SMAN 6 Baubau," ujaranya.
Sementara di Buton Selatan, untuk SMK masih tetap di sekolahnya tapi untuk SMK Kadatua itu dilaksanakan di ibukota kabupaten, SMA 1 Batauga diadakan di SMP 1, untuk SMAN 2 Batauga dilaksanakan di sekolahnya sendiri.
Menurut La Jaman, kondisi seperti ini bukan hanya terjadi di Kota Baubau dan Buton Selatan saja, namun hampir di seluruh sekolah di tanah air.
"Secara nasional persiapan komputer untuk SMA di seluruh Indonesia itu baru sekitar 40 persen, SMK juga begitu," katanya.
La Jaman juga menerangkan bahwa pelaksanaan UNBK jauh lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan ujiian nasional secara manual.
"Karena ini adalah Peraturan Menteri yang harus di patuhi. Dan UNBK ini untuk mengurangi anggaran dan pengamanan," ujarnya. Dia juga mengingat kendala dalam pelaksanaan UNBK tiap tahunnya adalah pasokan listrik dan koneksi internet.