Wanggudu (Antaranews Sultra) - Pemerintah Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, merealisasikan program penerangan listrik bagi warga eks transmigrasi yang mendiami Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Puuhilalu, Kecamatan Oheo.

Bupati Konawe Utara Ruksamin melalui pesan WhatsApp dari Wanggudu, Rabu, menyebutkan penggunaan listrik Tenaga Surya Hemat Energy yang dipusatkan di UPT Puuhialu diresmikan Direktur Politeknik Energy Kementrian ESDM Prof R.Y.Perry Burhan, M.Sc.

"Peresmian listrik Tenaga Surya Hemat Energy oleh Prof Perry mewakili Dirjen Energi Baru Terbarukan mengakhiri penantian panjang bagi 150 rumah warga dari krisis penerangan listrik," kata Bupati Ruksamin.

Bebas krisis listrik yang melanda daerah pemilik potensi pertambangan, perkebunan, dan pariwisata handal sudah menjadi cita-cita Pemerintah Daerah Konawe Utara di bawah kepemimpinan Bupati Ruksamin dan Wakil Bupati Raup.

Pemerintah Konawe Utara menjajaki kemitraan dengan sejumlah investor, khususnya dengan perusahaan milik negara, yakni PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara untuk membebaskan warga masyarakat dari krisis listrik.

Warga pun tidak berdiam diri menghadapi kendala kelistrikan melainkan berusaha walaupun terkesan memaksakan diri dengan menggunakan genset sebagai penerangan alternatif? dengan biaya tinggi.

"Tidak akan berhenti memikirkan sebelum seluruh rakyat Konawe Utara menikmati penerangan listrik. Impian itu sepertinya segera terwujud," ujar Ruksamin yang juga Ketua DPW Partai Bulan Bintang Sultra.

PLN pun bertekad menuntaskan pelayanan listrik pada 198 desa se-Sultra, termasuk 48 desa/kelurahan di wilayah Kabupaten Konawe Utara.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024