Kendari (Antaranews Sultra) - Bayi kembar Siam berkelamin perempuan bernama Akila dan Azila, yang sempaat mejanlai perwatan secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, selama 10 bulan, rencananya akan dirujuk ke RSUD dr. Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, untuk menjalani operasi pemisahan tubuh.
Direktur RSUD Kota Kendari dr.Asridah Mukaddim di Kendari, Selasa, menjelaskan fasilitas operasi bayi kembar siam belum tersedia di Kota Kendari. Selain itu dokter yang mempunyai kualifiasi tersebut juga hanya terdapat di Surabaya.
Menurut Asridah, selama menjalani perawatan 10 bulan di RSUD Kota Kendari, pasien kembar siam tesebut tidak dikenakan biaya karena sudah ditanggung BPJS Kesehatan termasuk jika nantinya di rawat di Surabaya.
"Kemarin kan ditunggu 10 bulan, sekarang sudah bisa dioperasi. Selama ini perawatan gratis, tinggal itu saja kekurangannya biaya tranportasi ke Surabaya dan biaya tinggal di sana," tutur Asridah.
Sementara itu, ayah Akila dan Azila, Jayasrin menjelaskan, dirinya mengaku kesulitan dalam hal biaya untuk membawa dua putrinya ini ke Surabaya. Meski biaya perawatan sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan, namun untuk biaya transportasi tiket pesawat dan akomodasi selama berada di Surabaya tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Penghasilannya sebagai supir online tidak mencukupi untuk mendapatkan uang yang banyak dalam waktu singkat. Selain itu, istrinya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa.
Rencananya Jayasrin akan mencari pinjaman kepada keluarga untuk biaya membawa anaknya ke Surabaya. Dirinya berharap ada dermawan yang mau memberikan membantu untuk meringankan beban.
Adanya pasien kembar siam di RSUD Kota Kendari merupakan kejadian yang pertama kali terjadi. Aqila dan Azila lahir 7 Mei 2018 silam dalam keadaan premature.
Hingga saat saat ini, bayi kembar siam berkelami perempuan masih dirawat di Gedung Teratai, Ruang Nifas 7, RSUD Kota Kendari.
Masyarakat yang ingin memberikan donasi bisa mengirimkan ke rekening BRI 7394-01-002483-50-7 atas nama Jayasrin atau mendatangi langsung RSUD Kota Kendari.
Direktur RSUD Kota Kendari dr.Asridah Mukaddim di Kendari, Selasa, menjelaskan fasilitas operasi bayi kembar siam belum tersedia di Kota Kendari. Selain itu dokter yang mempunyai kualifiasi tersebut juga hanya terdapat di Surabaya.
Menurut Asridah, selama menjalani perawatan 10 bulan di RSUD Kota Kendari, pasien kembar siam tesebut tidak dikenakan biaya karena sudah ditanggung BPJS Kesehatan termasuk jika nantinya di rawat di Surabaya.
"Kemarin kan ditunggu 10 bulan, sekarang sudah bisa dioperasi. Selama ini perawatan gratis, tinggal itu saja kekurangannya biaya tranportasi ke Surabaya dan biaya tinggal di sana," tutur Asridah.
Sementara itu, ayah Akila dan Azila, Jayasrin menjelaskan, dirinya mengaku kesulitan dalam hal biaya untuk membawa dua putrinya ini ke Surabaya. Meski biaya perawatan sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan, namun untuk biaya transportasi tiket pesawat dan akomodasi selama berada di Surabaya tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Penghasilannya sebagai supir online tidak mencukupi untuk mendapatkan uang yang banyak dalam waktu singkat. Selain itu, istrinya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa.
Rencananya Jayasrin akan mencari pinjaman kepada keluarga untuk biaya membawa anaknya ke Surabaya. Dirinya berharap ada dermawan yang mau memberikan membantu untuk meringankan beban.
Adanya pasien kembar siam di RSUD Kota Kendari merupakan kejadian yang pertama kali terjadi. Aqila dan Azila lahir 7 Mei 2018 silam dalam keadaan premature.
Hingga saat saat ini, bayi kembar siam berkelami perempuan masih dirawat di Gedung Teratai, Ruang Nifas 7, RSUD Kota Kendari.
Masyarakat yang ingin memberikan donasi bisa mengirimkan ke rekening BRI 7394-01-002483-50-7 atas nama Jayasrin atau mendatangi langsung RSUD Kota Kendari.