Kendari (Antaranews Sultra) - Satuanj Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, melakukan penertiban kepada sejumlah penjual buah di beberapa jalan utama yang sering membuat kemacetan bagi pengendara lalulintas.
    
Pantauan di Kendari, Rabu, Satpol PP, terpaksa menertibkan para pedagang buah di kawasan jembatan triping by pass menuju rumah sakit Kota Kendari, ke arah Anduunoho karena menjajakan buahnya di pinggiran jalan, sementara jalan itu merupakan jalan utama yang volume kendaraan yang melintas setiap saat cukup padat.
    
"Kita teribkan para pedagang buah ini, untuk tidak lagi menjual di kawasan ini. Apalagi pemerintah kota sudah menyediakan kawasan di pasar buah Wua-Wua dan di pasar sentral lainnya," kata anggota Satpol PP Kota Kendari, Sugiman.
     
Menurut Sugiman, penertiban pedagang buah yang menjual bebas di pinggir jalan kawasan jembatan triping ini memang tidak diperbolehkan, sebab selain jalannya memang hanya satu jalur, juga merupakan kawasan bebas dari aktivitas pedagang selain di pasar-pasar yang resmi.
     
Yang pasti bahwa penertiban pedagang buah hari ini adalah wajar dilaksanakan, sebab jauh-jauh hari sudah beberapa kali disurati namun tidak diindahkan sehingga, petugas harus memindahkan secara paksa," ujaranya.
     
Penertiban secara paksa bagi sejumlah pedagang buah-buahan, harus diterima oleh para pedagang tersebut. Tidak terkecuali bagi Sulhan (35), yang mengaku baru satu bulan menjual buah di kawasan jembatan triping Kendari.
    
Ia mengatakan, dirinya melakukan penjualan buah di kawasan itu, karena terpanggil dari rekan lainnya yang awalnya menjual buah di pasar sentral Wua-wua.
    
"Saya pindah berjualan di kawasan ini, karena selama kami menjual buah di pasar Baru Wuawua sepi pembeli, dan kalaupun ada yang membeli hanya satu doa orang saja," ujarnya,
    
Nasib serupa yang dialami Udin (40), pedagang buah durian dan rambutan di kawasan by pass, jalan Supu Yusuf mengaku kehilangan pencarian, karena dari pihak Satpol PP kota melarang untuk tidak berjualan di kawasan itu.
    
Kalau sudah begini jadinya, saya pasrah saja karena untuk kembali ke tempat semula tidak bisa lagi karena sudah dikapling oleh pedagang lain," ujarnya dengan nada sedih.***2***

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024