Kendari (Antaranews Sultra) - Pelaksana Tugas Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sulkarnain, meresmikan pegoperasian Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Pulongida dengan kapasitas 80 meter kubik sehari, Rabu.

Plt Wali Kota Sulkarnain, mengatakan IPLT merupakan tempat penampungan tinja yang bertujuan untuk menampung dan mengolah hasil pengurasan lumpur tinja dari septic tank masyarakat Kendari dan sekitarnya sebelum kelingkungan agar tidak menimbulkan masalah kesehatan dan kenyamanan lingkungan.

"Saya menantang pengelola agar memaksimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari IPLT Pulonggida, karena satu kubik lumpur tinja bernilai Rp400 ribu sesuai Perda," katanya.
     
Dikatakan, masih banyak sumber pendapatan asli daerah yang ada di kota itu yang belum dioptimalkan atau dikelola secara maksimal.
     
"Setiap potensi PAD bisa dioptimalkan, dimulai dari IPLT, yang memiliki kapasitas 80 kubik sehari, kalau kita hitung potensi PAD, Rp400 ribu/kubik, kita kali 80 sekitar Rp32 juta kali sebulan kali setahun, itu sekitar Rp11 miliar setiap tahun," katanya. 
     
Selain itu kata Sulkarnain, endapan IPLT juga bisa menghasilkan pupuk sebesar 30 persen dari kapasitas, atau sekira 24 meter kubik.
     
"Kalau bukan PAD, minimal bisa menutupi biaya operasional, agar fasilitas ini bisa berfungsi dengan baik," ujarnya. 
     
Usai meresmikan IPLT Pulongida, Sulkarnain juga mengunjungi fasilitas sanitasi masyarakat (Sanimas) di Kelurahan Lalodati, yang dimanfaatkan sebanyak 52 kepala keluarga, Sanimas itu dilengkapi dengan fasilitas lapangan bulutangkis. 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024