Kolaka (Antaranews Sultra) - Pengurus cabang olahraga taekwondo dan pencak silat nyaris bentrok? di arena Porprov XIII/2018 di GOR Antam, Selasa.

Informasi yang dihimpun di Kolaka, menyebutkan?saat pertandingan final berlangsung?tiba-tiba Ketua Taekwondo Indonesia Sulawesi Tenggara Dedy Muskar diikuti sejumlah pengurus masuk ke arena pertandingan.

Sontak pertandingan terhenti karena lapangan dipenuhi puluhan orang, baik dari pihak cabang pencak silat maupun?taekwondo.?

Aparat keamanan dari TNI dan Kepolisian sigap mengendalikan situasi mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Personil TNI dan Kepolisian terlibat saling dorong dengan massa kedua belah pihak untuk menghindari huru hara yang berpotensi terjadi.

Insiden tersebut disayangkan karena pertandingan final pencak silat akan berakhir beberapa menit lagi.

Panitia Porprov menetapkan Sport Center Antam menjadi lokasi pertandingan cabang olahraga pencak silat dan taekwondo.

Sesuai jadwal, cabang olahraga?pencak silat menggelar pertandingan mulai 7-10 Desember 2018, selanjutnya GOR Antam digunakan taekwondo.

"Memang hari ini sesuai jadwal untuk pertandingan taekwondo tetapi karena pertandingan pencak silat sempat tertunda menyebabkan jadwal penggunaan gedung molor," kata ketua pertandingan Aidin.

Ketua Taekwondo Indonesia Sulawesi Tenggata Dedy Muskar mengatakan sesuai jadwal panitia Porprov, hari ini GOR dapat digunakan oleh cabang taekwondo.

"Kami kesal karena panitia pencak silat terkesan hanya berjanji, tetapi tidak ditepati. Kami penuhi setiap permintaan mereka, tetapi diingkari sehingga menyakitkan," kata Dedy.

Wakil Bupati Kolaka Muhamad Jayadin yang juga? panitia Porprov ikut menengahi permasalahan lapangan, namun lapangan tenis tertutup dinilai tidak layak oleh pihak pengurus taekwondo.

Danramil Wundulako Kapten Infantri Rustan mengajak pihak taekwondo dan pencak silat?menyelesaikan setiap permasalahan dengan kepala dingin.

"Kita semua anak bangsa yang harus saling mengasihi. Atlet adalah generasi muda harapan bangsa, sedangkan pelatih?dan pengurus harus memberi teladan dan mengayomi," kata Rustan.

TNI dan Kepolisian tidak mencampuri urusan pertandingan setiap cabang olahraga, tetapi akan menindak tegas siapa pun yang melanggar ketentuan yang ada.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024