Baubau (Antaranews Sultra) - Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman daerah itu menyosialisasikan kelayakan air limbah atau septik tank bagi masyarakat setempat, Selasa.

Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Baubau, Yulia Widiarti mengatakan, selama ini adanya septik tank yang digunakan masyarakat dengan kedalaman yang bisa dipakai hingga 20 tahun ternyata memiliki dampak pada sisi kesehatan akan pencemaran lingkungan khususnya lingkungan air tanah.

"Septik tank kalau makin dalam dan meresap itu baik, tapi ternyata dari sisi kesehatan atau sisi pencemaran lingkungan tidak baik, apalagi bagi masyarakat yang menggunakan air bersih dari sumur galian atau sumur bor jelas sudah tercemar," ujarnya.

Sosialisasi air limbah (Septik Tank) yang layak bagi masyarakat tahun anggaran 2018 tersebut, kata dia, bukan hanya dilakukan kepada warga penerima manfaat, namun juga seluruh masyarakat daerah itu yang menggunakan septik tank atau belum agar ke depan dalam membangun penampungan tinja yang layak dapat memahaminya.

"Jadi harapannya melalui sosialisasi ini kita meminimalisir masyarakat yang belum mempunyai septik tank supaya ada pemahaman," ujarnya, seraya menambahkan ada sekitar 400 unit rumah yang mendapatkan bantuan septik tank tahun 2018.

Yulia juga mengatakan, pada kegiatan sanitasi 2018 yang dibiayai melalui dua sumber pendanaan yakni 500 unit melalui Dana Alokasi Khusus di PUPR dan 402 unit yang melekat pada Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Baubau tersebar pada 17 kelurahan daerah itu.

"Untuk tahun lalu juga kita dapat 500 unit. Memang bantuan-bantuan itu belum mencukupi, tapi harapan kita dengan sharing  pemerintah daerah berkomitmen dalam penanganan sanitasi itu," katanya.

Sementara itu, pemateri sekaligus Fasilitator Provinsi Sultra Program Sanitasi, Muswan, mengatakan, pemberian pemahaman tentang pengolahan air limbah itu lebih ditekankan agar dalam pembuatan septik tank betul-betul nyaman terhadap kesehatan dan lingkungan dimasyarakat.

"Kita harus berhitung dari sekarang dampaknya terhadap masyarakat, karena terus terang kalau tidak tertangani dari awal masalah sanitasi maka dampak buruknya terhadap generasi yang akan datang sangat besar sekali," katanya.

Oleh karena itu, menurutnya, resepan air tanah dilingkungan itu sendiri yang akan dicemari seperti tinja perlu diterapkan dengan memberikan pemahaman agar ke depan berkelanjutan dengan baik
bagi generasi kita yang akan datang.

"Kalau Kota Baubau saya kira sudah cukup baik penanganannya dibidang sanitasi, bahkan mereka sangat antusias dalam air limbah dan drainase dengan telah memberikan dana sharing," katanya.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024