Kendari, (Antaranews Sultra) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara(Sultra) menyatakan, hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 mengalami peningkatan dengan Indeks Pembangunan Desa (IPD) 57,25 dari tahun 2014 yang bernilai 52,35.

Kepala Bidang Sosial BPS Sultra, Dany Jaelani di Kendari, Selasa, mengatakan, Podes dilaksanakan tiga kali dalam 10 tahun.

Berdasarkan hasil Podes 2018 tercatat 2.354 wilayah administrasi setingkat dengan Desa, 222 Kecamatan dan 17 Kabupaten Kota.

"Di dalam IPD itu dikategorikan tiga status yang terdiri dari Desa Mandiri, Desa Berkembang dan Desa Tertinggal. Sedangkan pada 2018, sebagian besar Desa di Sultra didominasi dengan Desa berkembang dan Desa tertinggal serta sebagian kecil termasuk dalam kategori Desa Mandiri" ujarnya.

Dany juga mengemukakan, perbandingan jumlah IPD sejak 2014 dari desa mandiri tercatat satu (0,05 persen), desa berkembang 1.159 (61,26 persen) dan desa tertinggal 732 (38,69 persen).

Sedangkang pada 2018 desa mandiri tercatat 19 (1.01persen), desa berkembang 1.511 (79,86 persen) serta desa tertinggal 362 (19,13 persen).

Podes 2018 dilaksanakan pada Mei 2018 secara sensus terhadap seluruh desa atau Kelurahan, Unit Permukiman Transmigrasi (UPT), Satuan Permukiman Transmigrasi (SPT), Kecamatan, Kabupaten atau Kota.

Terkait tingkat kenaikan IDP menurut dimensi yang tinggi kenaikannya adalah Dimensi Infrastruktur sebesar 7,50 poin dan dimensi yang paling rendah adalah Dimensi Transportasi sebesar 3,03 poin.

"Dengan itu, kedepannya agar tidak ada lagi Desa terdampak pencemaran lingkungan, penyalahgunaan narkoba serta adanya Desa yang menjadi lokasi perkelahian massal di setiap wilayah Sultra," tandas Danny.

Pewarta : Irwan
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024