Kendari (Antaranews) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, gencar melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif pemilih pemula menjelang pelaksanaan Pemilu 2019.

Ketua Bawaslu Kota Kendari Sahinuddin, di Kendari, Senin, mengatakan, pada Minggu (9/12) Bawaslu Kendari menggelar pelatihan pengawasan pemilu partisipatif, di Kendari.

Menurut dia, Bawaslu membutuhkan partisipasi masyarakat dalam mengawali pesta demokrasi mendatang.

"Kami berharap pada Pemilu 2019, partisipasi masyarakat bisa maksimal dalam mengawali pesta demokrasi sehingga bisa menciptakan pemilu yang kondusif," ungkapnya.

Ia mengatakan, yang menjadi tolok ukur keberhasilan penyelenggara pemilu, bukan berapa banyak pelanggaran yang sudah ditangani, tetapi sejauh mana penyelenggara menangani potensi pelanggaran pemilu.

"Untuk itu, kami tidak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengawasan, karena dengan begitu, bisa mengurangi potensi pelanggaran pemilu," katanya.

Ia menambahkan, pemimpin yang baik lahir dari pemilu yang demokratis, pemilu yang berhasil berasal dari penyelenggara yang berintegritas.

Sebelumnya, Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara beserta Bawaslu Kota Kendari, menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif pemilih pemula di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sekolah yang menjadi sasaran sosialisasi tersebut di antaranya SMAN 4 Kendari, SMK 2 Kendari, dan SMAN 1 Kendari.

Ketua Bawaslu Sultra Hamiruddin Udu mengatakan, potensi pemilih pemula sangat besar dan mereka adalah generasi yang juga akan meneruskan pembagunanan bangsa ini, karena itu mulai sekarang para siswa didorong untuk ikut pemilu secara demokratis.

"Sasaran kami adalah pemilih pemula, dengan kita memberikan pemahaman yang sama terkait dengan pemilu, mereka bisa mengawal proses pengawasan pemilu, serta mampu menciptakan pemilu yang demokratis," katanya.

Kegiatan tersebut didesain untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, khususnya pemilih pemula untuk ikut melakukan pengawasan partisipatif dalam Pemilu 2019.

Sahinuddin menekankan agar siswa waspada untuk tidak terjebak dalam politik uang.

"Kami sangat membutuhkan partisipasi dari siswa SMA dalam hal ini pemilih pemula, karena jumlah pengawas yang terbatas, kami butuhkan partisipasi dari mereka," katanya.

Dengan adanya partisipasi dari berbagai elemen masyarakat dan pemilih pemula, kata dia, bisa menekan adanya kecurangan dalam pemilu mendatang.

Pewarta : Anggun Karsila
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024