Baubau (Antaranews Sultra) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menggelar uji publik penyusunan dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis-Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (KLHS-RPJMD) 2019-2023, Sabtu.
Uji publik yang dibuka Sekretaris Kota Baubau, Dr Roni Muhtar, dihadiri tokoh masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan Organisasi Perangkat Daerah terkait daerah itu untuk meminta masukan dalam multi sektor semua bidang pembangunan.
Sekretaris Kota Baubau, Roni Muhtar mengatakan, uji publik kajian lingkungan hidup tersebut sangat penting karena menjadi bagian dari kelengkapan dokumen RPJMD ke depan.
"Ujung dari semua kenapa harus memperhatikan tentang lingkungan hidup supaya dalam pelaksanaan pembangunan daerah 2018-2023 suasananya harus selaras dan ada harmoni antara daya dukung lingkungan dengan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan," ujarnya.
Dalam rencana pembangunan daerah, menurutnya, daya dukung dan daya tampung terkait lingkungan hidup harus seimbang dan harmoni, sehingga dalam praktek pembangunannya itu sudah harus dipikirkan melalui kajian lingkungan tersebut.
"RPJMD juga itu harus memikirkan sinergitas dengan provinsi dan nasional, sehingga dalam rencana pembangunan itu selaras dengan bisa mendukung aktifitas manusia masyarakat Baubau ke depan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Tata Lingkungan,Evaluasi dan Pelaporan Dinas Lingkungan Hidup Baubau, Halfia mengatakan, uji publik kedua yang sebelumnya juga telah dilaksanakan pihaknya dengan materi berbeda itu merupakan suatu upaya Pemkot Baubau agar kebijakan rencana dan program RPJMD itu sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Jadi nanti kebijakan-kebijakan dan program yang lahir dari RPJMD tersebut bisa mencerminkan pembangunan berkelanjutan dan pelastarian lingkungan hidup di Baubau," katanya.
Apalagi, dalam RPJMD dengan daya dukung kajian lingkungan, menurutnya, adalah amanat undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup wajib menyusun kajian lingkungan hidup strategis.
Sehingga, kata dia, kondisi lingkungan hidup Baubau dalam kerangka pembangunan sudah melakukan langkah-langkah dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.
"Banyak hal yang kami lakukan dan letakkan pada proposi pembangunan berkelanjutan seperti penghijauan, pengelolaan sampah dan kajian-kajian lingkungan dalam pembangunan infrastruktur," katanya.
Uji publik yang dibuka Sekretaris Kota Baubau, Dr Roni Muhtar, dihadiri tokoh masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan Organisasi Perangkat Daerah terkait daerah itu untuk meminta masukan dalam multi sektor semua bidang pembangunan.
Sekretaris Kota Baubau, Roni Muhtar mengatakan, uji publik kajian lingkungan hidup tersebut sangat penting karena menjadi bagian dari kelengkapan dokumen RPJMD ke depan.
"Ujung dari semua kenapa harus memperhatikan tentang lingkungan hidup supaya dalam pelaksanaan pembangunan daerah 2018-2023 suasananya harus selaras dan ada harmoni antara daya dukung lingkungan dengan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan," ujarnya.
Dalam rencana pembangunan daerah, menurutnya, daya dukung dan daya tampung terkait lingkungan hidup harus seimbang dan harmoni, sehingga dalam praktek pembangunannya itu sudah harus dipikirkan melalui kajian lingkungan tersebut.
"RPJMD juga itu harus memikirkan sinergitas dengan provinsi dan nasional, sehingga dalam rencana pembangunan itu selaras dengan bisa mendukung aktifitas manusia masyarakat Baubau ke depan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Tata Lingkungan,Evaluasi dan Pelaporan Dinas Lingkungan Hidup Baubau, Halfia mengatakan, uji publik kedua yang sebelumnya juga telah dilaksanakan pihaknya dengan materi berbeda itu merupakan suatu upaya Pemkot Baubau agar kebijakan rencana dan program RPJMD itu sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Jadi nanti kebijakan-kebijakan dan program yang lahir dari RPJMD tersebut bisa mencerminkan pembangunan berkelanjutan dan pelastarian lingkungan hidup di Baubau," katanya.
Apalagi, dalam RPJMD dengan daya dukung kajian lingkungan, menurutnya, adalah amanat undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup wajib menyusun kajian lingkungan hidup strategis.
Sehingga, kata dia, kondisi lingkungan hidup Baubau dalam kerangka pembangunan sudah melakukan langkah-langkah dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.
"Banyak hal yang kami lakukan dan letakkan pada proposi pembangunan berkelanjutan seperti penghijauan, pengelolaan sampah dan kajian-kajian lingkungan dalam pembangunan infrastruktur," katanya.