Kendari (Antaranews Sultra) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat produksi perikanan tangkap pada 2017 yang mencapai 194 ribu ton lebih itu sekitar 45 persen hasilnya ada di Kota Kendari dan Kolaka Utara.

Kadis Perikanan dan Kelautan Sultra, Askabul Kijo di Kendari, Selasa mengatakan, Kendari dan Kolaka Utara merupakan penghasil ikan terbesar dan menyusul Kabupaten Bombana dan Buton menempati urutan tiga dan empat, sementara Kabupaten Wakatobi berada pada urutan kelima.

Ia mengatakan, Kabupaten Kolaka Utara merupakan wilayah yang berbatasan dengan Sulawesi Selatan itu menempatkan diri sebagai teratas total produksi perikanan dengan capaian 32.366 ton sementara Kota Kendari sebanyak 31.956 ton dengan hasil tangkapan terbesar dari laut.

Sementara di Kabupaten Bombana mencapai produksi 25.138 ton dan Kabupaten Buton sebanyak 24.343 ton. Sedangkan kabupaten Wakatobi yang merupakan wilayah pariwisata juga menempatkan diri sebagai penghasil ikan laut dengan capaian 12.763 ton.

Sedangkan sepuluh kabupaten dan satu kota lainnya hanya memproduksi perikanan tangkap di bawah 10 ribu ton adalah Kabaupaten Konawe Utara dan Buton Utara 6.660 ton dan terkecil di wilayah Kabupaten Konawe di bawah 2.000 ton. Sementara kabupaten Kolaka, Muna, Muna Barat, Konawe selatan, Konawe Kepulauan.? Buton Tengah dan Buton Selatan hanya memproduksi 4.000-6.000 ton.

"Khusus wilayah kabupaten Kolaka Timur, datanya nihil karena wilayah itu satu-satunya kabupaten di Sultra yang tidak memiliki pantai, sehingga produksi hasil perikanan di laut tidak ada, kecuali perikanan air tawar," ujar Askabul.

"Dari jumlah 194 ribu ton lebih produksi perikanan di laut itu eningkat drastis dibanding produksi tahun sebelumnya yang hanya 185.685 ton," ujarnya.

Ia mengatakan, peningkatan produksi tersebut menunjukkan bahwa kinerja sektor kelautan dan perikanan selama setahun terakhir menunjukkan peningkatan yang cukup menjanjikan.

"Kami optimistis produksi perikanan tangkap tahun mendatang akan lebih meningkat dari produksi tahun sebelumnya, karena banyaknya bantuan kapal dari kementerian Kelautan dan Perikanan RI," ujarnya. (T.A056/B/H015/C/H015)

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024