Kendari (Antaranews Sultra) - Relawan yang tergabung dalam Komunitas Indonesia Cinta Jokowi (KITA Jokowi) Sulawesi Tenggara meluncurkan program mobile hotspot yang dapat dinikmati warga, khususnya generasi milenial, di berbagai tempat publik secara gratis.
Peluncuran perdana Mobile Hostpot Relawan Pemenangan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 1, Ir. H. Joko Widodo dan KH. Maruf Amin ini dilakukan di arena car free day Ex MTQ Kota Kendari, Minggu.
Jurkam KITA Jokowi Sultra, Siddiq Muharram, mengatakan bahwa relawan KITA Jokowi menyadari, generasi milenial saat ini sangat senang dan terbiasa dengan media online sehingga melalui Koordinator Nasional KITA Jokowi, menginstruksikan di setiap daerah untuk menjalankan program tersebut.
"KITA Jokowi menyadari, generasi milenial saat ini sangat senang dan terbiasa dengan media online, maka dari itu melalui Koordinator Nasional KITA Jokowi kami diinstruksikan untuk menjalankan program tersebut, yakni Hotspot berjalan yang merupakan mobil internet yang sudah didesain khusus untuk warga milenial," katanya.
Menurutnya, penyediaan akses internet berjalan secara gratis, untuk menjaring kaum milenial agar masuk kedalam barisan pendukung Jokowi, ia menuturkan bahwa hal tersebut merupakan cara kreatif untuk menyesuaikan kebutuhan sehari-hari anak muda baik itu mahasiswa maupun pekerja.
"Kami lebih senang berkampanye dengan cara-cara yang positif, membangun, kreatif dan inovafatif. Ini bisa membantu untuk lebih menyosialisasikan kandidat yang kami usung Jokowi-KH Maruf Amin, sehingga maksud penyediaan akses internet berjalan secara gratis adalah untuk menjaring kaum milenial agar masuk kedalam barisan pendukung Jokowi," katanya.
Mobile Hostpot (Wifi) berjalan tersebut kata dia, bisa diakses sampai 100 gadget, usernamenya Kita Jokowi, password 2019 Jokowi Teruskan.
"Kami berharap warga milenial dapat mengakses informasi internetan secara gratis, menambah wawasan, berpikir global, dan menciptakan Pilpres yang damai dengan informasi benar, tidak percaya dengan berita hoax," pungkasnya.