Kendari (Antaranews ) - Produksi kerajinan kursi dari ban bekas yang dipasarkan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), belakangan ini cukup diminati masyarakat.

Salah satu pengusaha dan pengrajin kursi dari bahan baku ban bekas di Kendari, Abdul Asis di Kendari, Kamis, ?mengatakan produk kerajinan ditawarkan kepada konsumen itu harganya bervariasi antara Rp1 juta per pasang (3 kursi 1 meja) hingga Rp1,5 juta sesuai dengan model dan teknik pembuatanya.

Menurut Asis, usaha yang sudah digeluti selama lima tahun itu memberi kemajuan bagi omzet pemasaran, karena tidak hanya dilakukan di Kota Kendari di kabupaten lain di Sultra seperti di Muna, Bombana, Kota Baubau dan Wanci Kabupaten Wakatobi.

"Tentu harga penjualan kursi produk yang ditawarkan ini tidak sama yang dipasarkan di Kendari dengan luar daerah, karena ada proses waktu dan biaya pengiriman," kata pemilik usaha kursi di bawah perusahaan CV Dilas Ban.

Terkait rata-rata penjualan sehari, Asis mengatakan bisa terjual satu hingga tiga pasang kursi yang disesuaikan dengan kemampuan penjualan.

"Proses pembuatan kursi limbah ban bekas ini berpusat di Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, dengan bahan utama ban bekas mobil dan motor yang diolah sedemikian rupa dengan berbagai macam motif dan corak untuk memikat hati pembeli," ujaranya.

Diakuinya bahwa penjualan kursi dengan melibatkan karyawan 5-7 orang itu bisa memproduksi kursi siap jual satu pasang per harinya.

"Karyawan yang mengerjakan kursi ban bekas ini, merupakan pekerja trampil yang didatangkan dari Pulau Jawa dan sebagian dari Sulawesi Selatan yang sudah terlatih," ujarnya.

 

Pewarta : Fatmawati Ridwan dan Abdul Rauf
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024