Kendari (Antaranews Sultra) - Kendala yang dihadapi hampir seluruh petani tambak di Sulawesi Tenggara adalah masih harus mengimpor benih (bibit) udang vaname dari luar daerah, hal ini disebabkan karena belum adanya balai benih khusus yang menghasilkan kebutuhan bebit udang putih di Sultra.

"Hingga saat ini, khusus benih udang vaname, petani tambak harus mendatangkan dari luar daerah seperti dari Jawa, Bali dan Makassar," kata Kepala UPTD Balai Benih Perikanan (BBP) Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sultra, Muhammad Nasbir di Kendari, Senin.

Akibatnya nilai produksi untuk membeli benih berkualitas yang harus dikeluartkan petani jauh lebih besar bila dibanding bila pemerintah membangun balai benih khusus udang vaname di Sultra

Ia mengatakan benih yang sudah disediakan saat ini baru sebatas bibit udang windu, dan benih ikan air tawar, ikan nila dan bibit ikan lele.

"Saat ini, ada dua lokasi perbenihan yang yang melayani kebutuhan benih bagi petani tambak dan budidaya ikan air tawar yakni di Kelurahan Purirano Kota Kendari untuk benih udang windu dan bibit ikan air tawar di Kecamatan Ponggaluku Kabupaten Konawe Selatan," kata Nasbir.

Khusus benih udang vaname, kata Nasbir, untuk mempermudah jangkauan pembelian bibit petani, maka pemerintah seharusnya memikirkan membangun balai benih, sehingga petani tidak perlu mengeluarkan biaya besar ?untuk pembelian benih disaat akan mengolah tambak mereka.

Muhammad Nasbir menyebutkan bahwa, kebutuhan benih vaname petani tambak setiap tahunya bisa mencapai kisaran 3-4 milia bibit, udang vaname. Artinya bahwa bila sudah ada balai benih yang dibangun di Sultra maka rentang waktu dengan kondisi saat harus membeli bibit dari luar akan jauh lebih efisien.

Keterlibatan pihak swasta untuk berivestasi di Sultra dalam pembangunan sektor perikanan khususnya tambak, sangat diharapkan, karena potensi areal tambak di Sultra kini mencapai 54 ribu hektare, sementara yang baru tergaraf ?(berproduksi) hingga saat ini baru mencapai 30-40 persen dari potensi areal pertambakan.

Salah seorang petani tambak udang vaname di Kabupaten Konawe Selatan, Suwondo yang dihubungi terpisah membenarkan, setiap tahun masih mendatangkan benih udang dari luar daerah.

Ia mengatakan dari luas areal tabak yang dimiliki kurang dari 20 hektare itu, harus membutuhkan benih udang vaname sedikitnya 5-10 juta ekor sekali dalam proses produksi.

 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024