Rumbia (Antaranews Sultra) - Pemerintah Kabupaten Bombana, terus berupaya mendorong pelestarian budaya lokal etnis Moronene di daerah itu.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bombana, Bakri Djaya di Rumbia, Rabu, mengatakan pihaknya menggelar Pelatihan tradisii "Tolea" Adat Moronene.
"Tolea, merupakan salah satu pelaku budaya yang berperan penting dalam mengkomunikasikan, maupun menyampaikan suatu amanah atau pesan dari kelompok masyarakat kepada kelompok masyarakat lainnya sekaligus berfungsi sebagai duta dalam urusan penting dalam penyelesaian adat dan budaya Moronene," katanya.
Dikatakannya, tujuan dari pelatihan Tolea, dimaksudkan untuk menyamakan persepi antara pelaku adat tolea di Wilayah daratan Moronene dan Wilayah Kepulauan Kabaena.
"Karena dalam prakteknya rupanya ada perbedaan antara pelaksanaan adat perkawinan Moronene di Kabaena dan adat Perkawinan Moronene wilayah Poleang dan Rumbia," katanya.
Setelah dilakukan kajian dan studi diapangan katanya, rupanya ada sedikit berpedaan dalam tata cata pelaksanaan Tolea di wilayah Kabaena dan wilayah daratan.
"Karena itu kita lakukan pelatihan terhadap 40 orang selaku pelaku adar Tolea ini untuk menyamakan persepsi dalam tata cara pelaksanaannya," katanya.
(T.KR-SPR/B/Z003/C/Z003)
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bombana, Bakri Djaya di Rumbia, Rabu, mengatakan pihaknya menggelar Pelatihan tradisii "Tolea" Adat Moronene.
"Tolea, merupakan salah satu pelaku budaya yang berperan penting dalam mengkomunikasikan, maupun menyampaikan suatu amanah atau pesan dari kelompok masyarakat kepada kelompok masyarakat lainnya sekaligus berfungsi sebagai duta dalam urusan penting dalam penyelesaian adat dan budaya Moronene," katanya.
Dikatakannya, tujuan dari pelatihan Tolea, dimaksudkan untuk menyamakan persepi antara pelaku adat tolea di Wilayah daratan Moronene dan Wilayah Kepulauan Kabaena.
"Karena dalam prakteknya rupanya ada perbedaan antara pelaksanaan adat perkawinan Moronene di Kabaena dan adat Perkawinan Moronene wilayah Poleang dan Rumbia," katanya.
Setelah dilakukan kajian dan studi diapangan katanya, rupanya ada sedikit berpedaan dalam tata cata pelaksanaan Tolea di wilayah Kabaena dan wilayah daratan.
"Karena itu kita lakukan pelatihan terhadap 40 orang selaku pelaku adar Tolea ini untuk menyamakan persepsi dalam tata cara pelaksanaannya," katanya.
(T.KR-SPR/B/Z003/C/Z003)