Baubau (Antaranews Sultra) - Pedagang kulit ketupat di pasar Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menjamur jelang perayaan Lebaran Idul Adha seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat.

Salah seorang pedagang, Ibu Riati, di Baubau, Selasa, mengatakan, aktifitas menjual bungkusan ketupat tersebut dilakukan bukan setiap hari, tetapi hanya pada momen tertentu seperti perayaan Idul Fitri, Idul Adha dan jelang bulan puasa.

Para pedagang bungkus ketupat yang terbuat dari daun kelapa itu menghiasi pinggiran badan jalan raya pasar Karya Nugraha Baubau untuk mengais rezeki.

"Kita menjual ini hanya musiman saja pada saat jelang hari raya. Meskipun tidak seberapa besar untung yang kita peroleh tapi bisa jadi tambahan untuk kebutuhan," ujar warga Kecamatan Sorawolio ini.

Untuk mendapatkan daun kelapa yang kemudian dianyam menjadi bentuk ketupat, kata dia, diperoleh dari warga yang mempunyai pohon kelapa dengan harga Rp50.000-Rp80.000 per pucuk.

"Jadi harganya ini tergantung juga dari lebarnya daun kelapa. Biasanya kalau yang agak kecil kita beli Rp50.000 per pucuk. Kemudian kita jual Rp5.000 per tiga biji hingga lima biji," ujarnya.

Dikatakannya pula, bungkus ketupat tersebut tidak hanya terbuat dari daun kelapa, tetapi ada pula yang terbuat dari daun pandan.

"Kalau bungkus ketupat dari daun pandan harganya sedikit lebih mahal, karena daunnya sedikit harum sehingga banyak yang cari," katanya.

(T.A056/C/A029/C/A029) 21-08-2018 19:04:58

Pewarta : Yusran
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024